Indonesia Dibohongi China Lewat Proyek Kereta Cepat dan Smelter Nikel

- Kamis, 03 Agustus 2023 | 00:00 WIB
Indonesia Dibohongi China Lewat Proyek Kereta Cepat dan Smelter Nikel

Selain itu, lanjut Matnur, transfer pengetahuan dan teknologi yang menjadi salah satu pertimbangan kerja sama dengan China, realisasinya nol besar. “Ini terbukti dari keterlibatan berlebihan dari Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terus ada, hingga proyeknya selesai dibangun. Ini bukti nyata bahwa Indonesia tidak sepenuhnya mendapatkan manfaat, sebagaimana yang diharapkan dalam hal penyerapan tenaga kerja,” tutur Matnur.


Tambang nikel serampangan yang dibungkus program hilirisasi, kata Matnur, menjadi contoh lain dari potensi Indonesia ‘buntung’. Meski Indonesia terlibat dalam ekspor nikel ke China, porsi keuntungan yang diterima Indonesia sangat sedikit. “Ya, sebagian besar yang menikmati manfaatnya adalah China. Sementara penggalian nikel yang sangat masif dikuras setiap harinya membuat cadangan nikel semakin menipis,” kata Matnur.


Ke depan, kata CEO Narasi Institute ini, pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan ketergantungannya kepada ekonomi China. Semakin rapatnya kerja sama dengan China, berarti Indonesia semakin terpaku pada perekonomian negara tersebut.


“Akibatnya, ketika terjadi perubahan kebijakan atau krisis ekonomi di China, Indonesia berisiko mengalami gangguan dalam stabilitas ekonomi dan pembangunan jangka panjang. Masalah transparansi dan hutang yang berlebihan dari proyek infrastruktur yang didanai oleh China juga menjadi perhatian serius,” imbuhnya.


Sumber: inilah

Halaman:

Komentar