Hasto menyatakan, PDIP akan minta bantuan Badan Bantuan Hukum, menyiapkan gugatan terhadap Rocky Gerung atas berbagai pernyataannya selama ini.
Ditutup: "Pak Jokowi tidak hanya Presiden RI. Beliau adalah kader kami. Partai berdiri di depan, jika ada yang merendahkan harkat dan martabat presiden.”
Perkara hukum itu jadi berbelit politik, dengan adanya pernyataan Hasto itu. Tapi, pernyataan Gerung juga bermuatan politik. Belit-membelit.
Esoknya, Selasa, 1 Agustus 2023, LSM Relawan Indonesia Bersatu melaporkan Rocky Gerung dan Refly Hasan pula ke Polda Metro Jaya. Kali ini laporan diterima. Dan akan ditindaklanjuti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (1/8) mengatakan, Rocky dan Refly dilaporkan atas tuduhan telah melakukan penghinaan kepada Presiden Joko Widodo.
Trunoyudo: “Telah diterima laporannya di SPKT Polda Metro Jaya. Pada materi laporannya, ada dua terlapor atas nama RG dan RH, Kami sudah klarifikasi pelapor dan dua saksi.”
Dalam laporan polisi, Rocky dan Refly disangkakan Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 KUHP dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Gencar bertubi-tubi. Juga sangat cepat. Belum sempat Hasto melancarkan gugatan terhadap Gerung, sudah didahului LSM yang sangat giat lapor polisi.
Gerung sudah klarifikasi soal ucapannya “bajingan tolol”. Melalui video yang disebar ke medsos. Intinya ia klarifikasi, bahwa itu bukan penghinaan, melainkan kritik, berdasar kebebasan berbicara dan berpendapat. “Masyarakat harus menghormati pendapat politik saya,” ujarnya.
Gerung tidak klarifikasi soal pernyataanya, IQ orang Indonesia 70, setara monyet. Ia tidak menyinggung itu. Mungkin ia paham, bahwa pernyataan itu tidak bisa dipolisikan. Karena pihak yang dituduh, banyak. Rakyat Indonesia, 273,8 juta orang (berdasar sensus penduduk Badan Pusat Statistik, 2020).
Tapi, membandingkan rakyat Indonesia dengan monyet terkait IQ (Intellectual Quotient) juga absurd. Belum pernah IQ monyet diukur dengan standar tes IQ manusia.
Dikutip dari The Washington Post, 12 April 1995, berjudul “Monkey Think, Monkey Do”, bahwa monyet punya kecerdasan. Tapi, tidak pernah diuji dengan standar tes IQ yang biasa diterapkan pada manusia.
Di situ dipaparkan: Morris, adalah monyet. Suatu hari ketika ia bermain get-the-peanut-butter, ia mengambil sebuah batu. Dengan batu itu ia melakukan sesuatu yang mengherankan manusia. Riset itu dilakukan Gregory C. Westergaard, antropolog di Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia, Amerika Serikat (AS).
Batu yang dipegang monyet Morris ia temukan di sekitar. Karena ia melihat makanan, berupa selai kacang yang disediakan tim peneliti. Selai itu berada di dalam wadah plastik transparan, kelihatan. Ada celah sempit di wadah. Tidak bisa dimasuki tangan Morris. Maka, Morris mengambil batu di sekitar.
Batu, oleh Morris dipukulkan berkali-kali ke wadah plastik. Mungkin ia berharap wadah bakal pecah. Ternyata batunya yang pecah jadi dua. Salah satu pecahan, berujung runcing tajam.
Lalu, Morris memilih batu runcing untuk menusuk-tusuk selai, melalui celah sempit. Ia mengorek selai melalui celah. Selai pun menempel pada ujung batu. Selai dimakan. Dilakukan itu berulang-ulang. Sampai selai tersisa sedikit, yang tidak bisa dikorek batu lagi.
Menurut peneliti, Westergaard, begitulah manusia purba pada 2,5 juta tahun silam membuat peralatan. Dengan batu yang berujung runcing. Batu dijadikan alat serbaguna. Memotong buah dan daging hewan, untuk dimakan. Cari nafkah dengan caranya.
Kecerdasan monyet cuma sampai di situ. Tidak bisa matematika, seperti manusia.
Karena monyet bukan bandingan manusia, maka ketika Gerung bicara itu di forum, audience membalas tepuk tangan. Mungkin, tanda tidak nyambung.
Kini, masyarakat yang dihina Gerung dengan perbandingan itu, sedang menunggu hasil kerja Polda Metro Jaya. Bisa saja Gerung tidak dipenjara. Bisa saja.
Tapi percayakan perkara ini kepada polisi. Jangan main hakim sendiri. Sebab, Gerung sekadar cari nafkah. Dengan caranya. Kelak ia mati sendiri.
(Penulis adalah Wartawan Senior)
Artikel Terkait
Kode Rahasia Korupsi Gubernur Riau Jatah Preman & 7 Batang Terbongkar
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka Korupsi PUPR: Terima Rp2,25 Miliar dari Jatah Preman
Polemik Pakubuwono XIV: Prosesi Dinilai Terlalu Dini, Ini Kata Juru Bicara Keraton
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, Dugaan Suap Penganggaran PUPR Capai Rp7 Miliar