"Hanya punya wisma tamu yang diperuntukkan untuk tamu Al Zaytun, untuk wali santri tatkala berkunjung dan ingin menginap, dibuatkanlah wisma tamu," jelas Panji Gumilang.
Meskipun demikian, ia menyebut tamu yang datang harus membayar biaya perawatan.
"Karena itu perlu perawatan maka setiap tamu yang menggunakan kamar itu memberikan sedekah 10 sak semen," beber Panji Gumilang.
"Jadi kalau itu jadi perbincangan disiarkan di televisi, maka beliau belum memahami," lanjutnya.
Kemudian Panji Gumilang menyenggol Bupati Indramayu dengan membongkar masa lalu sang kepala daerah ketika masih belum menjabat.
"Padahal, sebelum menjadi bupati tatkala beliau menyampaikan visi misi ke Al Zaytun, didampingi oleh ayahanda beliau, Syaikh terima di tempat itu, dan Syaikh terangkan bahwa ini wisma tamu," ujar Panji Gumilang.
"Karena dari sejak pilihan bupati sampai hari ini belum berkunjung dan mendapatkan informasi dari yang lain-lain, maka berbicaralah tentang hotel di Al Zaytun," lanjutnya.
Sekali lagi Panji Gumilang menegaskan bahwa yang ada di Al Zaytun itu bukan hotel melainkan wisma tamu.
"Bu Bupati, enggak ada hotel di Al Zaytun, wisma tamu untuk wali santri yang datang supaya tidak intervensi ke dalam asrama pelajar," tegas Panji Gumilang.
"Sistem modern seperti itu sehingga santri yang ingin bertemu orang tuanya datanglah ke wisma tamu, itu sistem modern, jadi bukan hotel, wisma tamu," lanjutnya.
Tidak hanya untuk wali santri, siapa pun yang berkunjung ke Al Zaytun juga bisa menggunakan wisma tamu itu untuk menginap.
"Kemudian kalau ada wartawan yang datang ke kampus Al Zaytun ingin menginap juga seperti itu," kata Panji Gumilang.
"Bu Bupati, ini bukan hotel," tutupnya.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
KPK Tegaskan Kasus Korupsi Bank BJB Terhadap Lisa Mariana Tetap Berjalan, Meski Jadi Tersangka di Polri
Bentrok Mencekam di Sorong, Polisi Tembak Gas Air Mata Bubarkan Massa Protes Pembakaran Mahkota Cenderawasih
DPR Panggil Kemendagri dan Pemda, Beberkan Fakta Rp234 Triliun Dana Daerah Mengendap di Bank
Ricuh di Sorong, Protes Pembakaran Mahkota Cenderawasih Berujung Bentrok dengan Aparat