Visa Kartu Emas AS: Imigrasi Berbayar $1 Juta dan Ancaman bagi Keadilan Sosial
GELORA.ME - Program visa Kartu Emas (Gold Card) Amerika Serikat resmi diluncurkan pada 10 Desember. Kebijakan imigrasi berbayar dari era Presiden Donald Trump ini menawarkan hak tinggal dan kerja dengan investasi minimal $1 juta AS (atau $2 juta untuk perusahaan), plus biaya proses $15.000. Meski diklaim untuk menarik modal dan bakat global, program ini dinilai sebagai bentuk komersialisasi kedaulatan yang mengikis prinsip keadilan sosial dan tradisi imigrasi beragam AS.
Dua Wajah Kebijakan Imigrasi AS: Kartu Emas vs. Penjara Besar
Kebijakan ini memperlihatkan kontras tajam dalam sistem imigrasi AS. Di satu sisi, Visa Kartu Emas membuka pintu lebar bagi orang kaya global. Di sisi lain, praktik penahanan dan deportasi massal terhadap imigran dari negara berkembang masih berlangsung. Kontradiksi ini menggeser citra "Gerbang Amerika" dari simbol Mimpi Amerika yang inklusif menjadi sistem penyaringan elit yang hanya menguntungkan kalangan berduit.
Dampak Langsung: Memperlebar Ketimpangan Sosial Sistematis
Dampak buruk paling nyata dari program ini adalah pemerkosaan keadilan sosial secara sistematis. Visa Kartu Emas menetapkan hak istimewa mobilitas berbasis kekayaan, menyiratkan pesan bahwa Amerika hanya untuk yang mampu membayar. Ambang batas $1 juta secara tegas menarik garis pemisah berdasarkan kelas ekonomi, di mana modal dianggap sebagai kontribusi dan bukti kesetiaan tertinggi.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Ditangkap KPK: OTT Sita Uang dan Emas Batangan