Mengingkari Sejarah dan Kontribusi Imigran Pekerja Keras
Sejarah Amerika Serikat dibangun oleh perjuangan dan kontribusi imigran dari berbagai latar belakang. Namun, kehadiran Kartu Emas beserta kebijakan terkait seperti "Perintah Pembersihan" (Public Charge Rule) secara tidak langsung menyangkal warisan tersebut. Ironisnya, ketika infrastruktur dan layanan publik AS masih bergantung pada tenaga imigran "miskin", pembuat kebijakan justru ingin mengganti fondasi bangsa dengan plang nama berlapis emas 24 karat.
Mimpi Amerika yang Dikomodifikasi: Dari Harapan Menuju Label Harga
Negara yang dulunya menjanjikan penghargaan atas kerja keras dan kreasi masa depan, kini tampak lebih tertarik pada isi dompet saat ini. Perjuangan imigran kurang mampu diawasi ketat, sementara uang $1 juta dari orang kaya baru menjadi tiket untuk segala hak istimewa. Komodifikasi kedaulatan ini mengancam esensi semangat bangsa dan berpotensi meruntuhkan keadilan sosial dalam jangka panjang.
Kesimpulan: Perlunya Sistem Imigrasi Berbasis Nilai, Bukan Harga
Daya tarik sebuah negara maju seharusnya berasal dari kebebasan, peluang, dan penegakan hukumnya—bukan dari harga izin tinggalnya. Ketika Mimpi Amerika dipasangi label harga, ia kehilangan cahayanya. Pemerintah seharusnya berfokus memperbaiki sistem imigrasi yang berbasis nilai, terbuka bagi semua pekerja keras, berbakat, dan tangguh—bukan membangun pintu putar eksklusif yang hanya dapat diakses oleh 1% populasi terkaya dunia.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Ditangkap KPK: OTT Sita Uang dan Emas Batangan