“Saya jadi mikir, apa masalahnya yang selama ini dipermasalahkan orang, gak ada sesuatu kok, mereka tidak menyembunyikan sesuatu,” bebernya.
Lebih lanjut Ilham menilai sosok Panji Gumilang merupakan orang yang supel dan pemikirannya sangat terbuka. Sebab, Panji mau bergaul dengan siapapun tanpa melihat latar belakangnya.
"Beliau (Panji Gumilang) mengatakan tidak ada bedanya kiri, kanan, tengah, kita semua sama-sama membangun bangsa ini,” ujarnya.
Menurut Ilham hal demikian lah yang sejak dahulu diterapkan oleh para pendiri bangsa untuk merawat kedaulatan dan keutuhan Indonesia.
“Bila negara ingin maju, maka kita harus bersatu, mengalah, penuh toleransi untuk mendapatkan kesepakatan berjalan bersama. Untuk mendapatkan persatuan, tentu harus ada perdamaian, harus ada toleransi,” imbuhnya.
“Dalam perjalanan saya, ketika kita memiliki banyak ragam referensi dalam hidup, maka akan menjadi orang yang hidup tidak sebatas daun kelor. Saya pikir, kekeliruan terjadi karena orang berpikir hanya dengan satu koridor saja,” Ilham, menambahkan.
Ilham berpendapat, selama ini banyak pihak yang kurang terbuka dalam menerima perbedaan dan kurang terbuka cara berpikirnya. Terlebih soal Al Zaytun hingga menimbulkan polemik.
“Tetapi saat saya hadir di Al Zaytun, saya melihat orang-orang yang berpikiran terbuka dan maju, saya merasa berada di tempat yang benar,” demikian Ilham Aidit.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Skandal IMIP: Bandara Ilegal & Dugaan Ekspor Nikel Rp14,5 Triliun Terungkap
Wisata Budaya Kalimantan Selatan: Panduan Lengkap Jelajahi Kuin, Pasar Terapung & Dayak Meratus
Skandal Bandara Ilegal IMIP Morowali: Ancaman Kedaulatan & Dugaan Kejahatan Lintas Negara
Plt Camat Pasang CCTV di Kamar Mandi Kos Putri, Rekam Mahasiswi Mandi: Kronologi & Fakta Lengkap