Kualitas Udara Jakarta Buruk, Heru Budi Sarankan Warga Segera Pakai Kendaraan Listrik

- Kamis, 15 Juni 2023 | 15:35 WIB
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Heru Budi Sarankan Warga Segera Pakai Kendaraan Listrik

“Saya kira kata-kata seperti itu jangan pernah diucapkan lagi karena ini masalah kesehatan dan keselamatan warga dan itu tidak murah,” kata dia.


Justin menyarankan Heru Budi untuk memiliki langkah-langkah untuk mengatasi kualitas udara yang buruk di DKI Jakarta. Seperti mengendalikan jumlah kendaraan bermotor, menetapkan tarif parkir yang tinggi, hingga menindak kawasan industri yang memproduksi polusi di ambang batas.


“Ya saya kira kata-kata itu tidak boleh keluar lagi kalau tidak ada langkah pasti yang sudah dilakukan,” katanya.


Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia merekam skala kualitas udara yang dihirup tiap jamnya di beberapa wilayah di Indonesia.


Pada Senin (12/6/2023) misalnya, dari pukul 12 pagi hingga hingga 11.59 malam, kualitas udara di Jabodetabek masuk kategori tidak sehat. Wilayah Tangerang Selatan, Tangerang dan Kota Bekasi mengalami udara yang tidak sehat setiap jamnya seharian kemarin.


Pada Selasa (13/6/2023) hingga pukul 8 pagi dari semalam, Kabupaten Bekasi masuk zona merah sebagai wilayah dengan kualitas udara yang bahaya untuk dihirup. Kemudian disusul kota Depok yang setiap jamnya memiliki kualitas udara yang buruk.


“Jabodetabek kembali diselimuti polusi. Tangerang, Tangsel, Depok yang paling berdampak dengan level PM 2.5 lebih tinggi 20x dari anjuran WHO 5 ug/m3,” kata Nafas Indonesia di akun twitter @nafasidn dikutip Republika di Jakarta pada Selasa (13/6/2023).Particulate matter (PM) 2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran kurang dari 2,5 mikrometer atau 36x lebih kecil dari diameter sebutir pasir. Ukuran PM 2.5 yang sangat kecil membuat partikel polusi ini tidak dapat disaring oleh tubuh kita. “Polusi PM 2.5 dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan seperti kelahiran prematur, asma, batuk dan sesak napas, jantung koroner diabetes, hingga kanker paru-paru,” kata lembaga Nafas Indonesia. (*)


Sumber: herald.

Halaman:

Komentar