GELORA.ME - China mengerahkan ratusan polisi ke kota Nagu, provinsi Yunnan setelah bentrokan meletus di wilayah itu atas rencana penghancuran sebagian masjid.
Berdasarkan laporan yang dimuat Malaymail pada Selasa (30/5), pemerintah Yunnan berencana melanjutkan upaya meruntuhkan empat menara dan atap kubah Masjid Najiaying yang memicu kemarahan masyarakat Muslim di Nagu.
"Mereka ingin melanjutkan penghancuran paksa... Masjid adalah rumah bagi umat Islam seperti kami. Jika mereka mencoba merobohkannya, kami pasti tidak akan membiarkan mereka," tambahnya.
Kerusuhan sendiri meletus sejak akhir pekan kemarin, dengan para aparat keamanan membawa pentungan dan tameng anti huru hara untuk memukul massa di luar masjid yang melemparkan benda ke arah mereka.
Menurut saksi mata yang berbicara secara anonim, polisi melakukan banyak penangkapan dan tetap berjaga di daerah itu hingga Senin (29/5).
Di bawah pemerintahan Xi Jinping, sejak satu dekade lalu, China berusaha keras untuk mengontrol lebih ketat kebebasan beragama di negaranya.
Dengan tindakan kerasnya terhadap masyarakat Muslim, Beijing mengklaim bahwa mereka sedang memerangi terorisme dan ekstremisme, seperti yang dialami satu juga warga Uighur.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Jokowi Ngaku KKN Tahun 1985, tapi Dokumen yang Diungkap Bareskrim Tertulis 1983 — Mana yang Benar?
Mahasiswa Aceh Desak Presiden Prabowo Copot Tito Karnavian: Pentolan Geng Solo Biang Kerok Masalah 4 Pulau!
INFO! Fakta Baru Terungkap, Kasmudjo Ternyata Bukan Dosen Pembimbing Skripsi atau Akademik Jokowi
Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel