Gerindra Wajib Tolak Budi Arie Setiadi: Analisis Dampak Negatif bagi Partai
Pemerhati Kebangsaan, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, menilai penolakan kader Partai Gerindra terhadap rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi ke partai tersebut adalah langkah yang sangat realistis dan logis.
Menurut Habib Syakur, penolakan ini didasari oleh kekhawatiran terhadap masuknya figur yang dianggap tidak melalui proses kaderisasi yang semestinya. "Mereka tak ingin orang yang tak berkeringat dan berkader tiba-tiba menjadi anggota partai, apalagi punya jabatan penting," ujarnya.
Alasan Penolakan Budi Arie Masuk Gerindra
Habib Syakur mengemukakan dua aspek fundamental Partai Gerindra yang bertentangan dengan rencana ini. Pertama, Gerindra adalah partai pemenang Pemilu 2024. Kedua, Gerindra merupakan partai kader yang mengharuskan setiap anggotanya dibina dari bawah.
"Partai Gerindra terkenal dengan partai kader. Tidak bisa orang asal gabung apalagi punya jabatan. Ingat, Budi Arie adalah ketua umum ormas dan relawan utama Jokowi yang terkena reshuffle, yang artinya kinerja dan kualitasnya diragukan oleh Presiden," tegasnya.
Penyebab Pencopotan Budi Arie dari Jabatan Menteri
Habib Syakur menjelaskan tiga faktor dominan pencopotan seseorang dari jabatan:
- Kualitas dan kapabilitas kinerja yang tidak mumpuni
- Integritas yang tersandung perkara hukum
- Kealpaan dalam pekerjaan karena sakit atau meninggal dunia
Dugaan terkuat menurutnya adalah dua faktor pertama: kapabilitas dan integritas. "Pak Prabowo sangat jeli dan hati-hati dalam menjalankan pemerintahan. Siapa yang menjilat saja pasti kena sikat, apalagi yang sudah menjilat dan tidak bisa kerja, ditambah tersandung perkara," tuturnya.
Artikel Terkait
Iwakum Kecam Teror pada Pegiat Medsos & Aktivis: Upaya Pembungkaman Kritik di Indonesia
Mahfud MD: Rakyat Rindu Polisi Rakyat, Formulasi Reformasi Polri Rampung Akhir Januari
Partai Demokrat Bantah Keras SBY Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi
KPK Didesak Usut Gatot Nurmantyo, Dugaan Korupsi Cetak Sawah Rugikan Negara Triliunan