Dokter Tifa Pertanyakan Kesehatan Jokowi: "Alergi atau Autoimun yang Mematikan?"
Kondisi kesehatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan. Dokter Tifauzia Tyassuma, atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa, menyoroti alasan kesehatan Jokowi yang kerap mangkir dari pemeriksaan kasus dugaan ijazah palsu.
Jokowi Dinilai Mangkir dengan Alasan Kesehatan
Pihak Jokowi menyatakan bahwa mantan presiden tersebut tidak dapat diganggu gugat hingga dua tahun ke depan, tepatnya hingga 2027, karena harus beristirahat total untuk memulihkan kondisi kesehatannya yang diklaim akibat alergi.
Melalui akun Twitter-nya, Dokter Tifa mempertanyakan konsistensi alasan tersebut. "Jokowi mau istirahat total untuk memulihkan kesehatannya sampai tahun 2027? Bukankah kita melihat makin hari makin sakit bukannya makin sehat?" tulisnya.
Klaim Alergi vs Diagnosis Autoimun
Dokter Tifa menilai upaya pengobatan yang dijalani Jokowi belum terlihat optimal. Ia menegaskan bahwa kondisi yang diderita Jokowi bukan sekadar alergi, melainkan penyakit autoimun yang serius dan mematikan.
"Sepertinya ikhtiar berobat juga ngga serius-serius amat dikerjain. Padahal autoimun penyakit super serius dan mematikan. Padahal klaimnya hanya alergi. Alergi? Alergi pengadilan?" ujarnya.
Panggilan untuk Proses Hukum yang Adil
Dokter Tifa mendesak Jokowi untuk menghadapi proses hukum secara adil dan hadir dalam persidangan, alih-alih mangkir dengan alasan kesehatan sementara terlihat hadir dalam agenda-agenda politik lainnya.
"Ayolah Bro, mari kita bertarung secara fair. Jangan dikit-dikit absen masalah kesehatan, dikit-dikit mangkir sakit," ungkapnya. "Reuni nongol. PSI muncul. Giliran ijazah kabur. Giliran pengadilan sakit."
Artikel Terkait
MK Selamatkan Wajah Bopeng NKRI: Putusan Krusial Dwi Fungsi Polri & Batas Kepemilikan Asing di IKN
Gerindra Tolak Budi Arie: Alasan & Dampak Negatifnya Bagi Partai
Ribka Tjiptaning Siap Hadapi Pemeriksaan Polisi, Bongkar Alasan Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan Nasional
Menteri Keuangan Purbaya Vs Oligarki: Analisis Kebijakan yang Mengguncang Kekuasaan