Pangi menekankan bahwa reshuffle kabinet Prabowo kali ini harus dilakukan dengan berani, tegas, dan berbasis kinerja murni. Pergantian menteri tidak boleh didasarkan pada faktor kedekatan atau bagi-bagi kekuasaan semata. Negara, menurutnya, tidak membutuhkan pejabat yang hanya fokus pada pencitraan tanpa diikuti kerja nyata.
Program Prioritas Butuh Penanganan Serius
Berbagai program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, layanan kesehatan gratis, hingga swasembada pangan, tidak boleh diserahkan kepada pejabat yang salah urus. Program-program ini merupakan janji super premium presiden yang membutuhkan tanggung jawab penuh dari menteri terkait.
Daftar Posisi Krusial yang Perlu Dievaluasi
Analisis lebih lanjut menyoroti beberapa pos kementerian yang dinilai memerlukan perhatian khusus dalam evaluasi ini. Posisi-posisi tersebut antara lain Menteri Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Perumahan dan Permukiman, Menteri Pariwisata, Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa dan PDT, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, serta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Pangi menutup dengan menyatakan bahwa satu tahun sudah cukup untuk menilai kinerja. Reshuffle yang tepat akan memberikan Presiden Prabowo tim yang solid untuk menuntaskan janji-janjinya kepada rakyat Indonesia.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
LBH Medan Kecam Vonis Sertu Riza Pahlivi: Kasus Pembunuhan Lebih Ringan dari Maling Ayam
Siapa Bilang Whoosh Menguntungkan? Fakta Beban Negara yang Terungkap
KPK Beberkan Modus Dosni Roha Group Dapatkan Kuota Bansos Beras untuk 5 Juta Keluarga
Surya Darmadi Ingin Kembalikan Rp 10 Triliun ke Danantara, Ditepuk Kejagung: Kami Mendakwa Puluhan Triliun!