GELORA.ME -Kekuatan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kemungkinan menjadi salah satu bahasan mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat berjumpa Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai Jokowi melakukan negosiasi dengan Presiden Prabowo untuk tetap mempertahankan PSI dalam koalisi pemerintahan, sebagai mitra strategis.
Efriza menduga, PSI yang baru saja menyelesaikan kongres di tahun 2025 ini, menjadi bahan negosiasi karena telah berhasil menarik kader partai lain bergabung, dan menjadi satu kekuatan politik yanh patut dipertimbangkan Prabowo.
"Bahkan memungkinkan ia berbicara tentang kondisi PSI yang sedang 'membedol' kader-kader elite partai Nasdem," ujar Efriza kepada RMOL, Selasa 7 Oktober 2025.
Dengan menunjukkan posisi PSI yang menjadi tempat bernaung elite politik dari partai lain, Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) itu meyakini Jokowi menyampaikan potensi perubahan dinamika politik.
Sehingga, Efriza memperkirakan Jokowi sedang memperkuat posisi dan pengaruh dirinya di pemerintahan Presiden Prabowo, dengan menonjolkan PSI dalam kancah politik nasional.
"Tentu hal ini akan dapat berpengaruh terhadap konstelasi politik," demikian Efriza
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Sosok Halim Kalla, Adik JK yang Bikin Rugi Negara Rp 1,3 Triliun, Cara Licik Terbongkar
Tipis Peluang Jokowi-Gibran Lolos
Pengamat Baca Motif Jokowi Temui Prabowo Terkait Ijazah Gibran, Pemanggilan Mendikti Jadi Kunci
Penampilan Gibran Boleh Mirip Bung Hatta, tapi Mustahil Isi Kepala