GELORA.ME - Gelombang demonstrasi besar sejak 25 Agustus 2025 terus bergulir di berbagai kota besar Indonesia.
Tak hanya di Jakarta, aksi juga terjadi di Surabaya, Makassar, Surakarta, hingga Yogyakarta.
Namun, di balik suara lantang massa yang menuntut perubahan, delapan nyawa rakyat kecil telah melayang.
Salah satunya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang menjadi korban saat hendak pulang setelah mengantar penumpang.
Ia tewas setelah terjebak dalam kericuhan dan mobil barracuda polisi melintas kencang.
“Affan hanya ingin pulang, tapi yang kembali ke rumah hanyalah kabar duka,” tulis akademisi M. Isa Ansori dalam artikelnya, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, kasus Affan hanyalah satu dari sekian potret buram kebrutalan aparat di lapangan.
Para korban berasal dari beragam latar belakang, mulai mahasiswa, pegawai, tukang becak, hingga satpol PP.
“Mereka semua rakyat kecil yang tulus mencintai negeri ini,” ujarnya.
Isa menilai, tragedi ini tak bisa dipandang sebagai peristiwa biasa.
Artikel Terkait
KPK Dianggap Tak Berani Usut Proyek Whoosh, Benarkah Demikian?
Said Didu Beberkan Alasan Proyek Kereta Cepat Busuk: Luhut Sebut Ada yang Mulai Buang Badan
Gerakan Sistematis Menyerang NU: Bukti-Bukti Koordinasi yang Terungkap
Audit Whoosh: Solusi Tepat untuk Hindari Politisasi Proyek Strategis