GELORA.ME -Rencana penulisan ulang sejarah sebagaimana digagas Menteri Kebudayaan Fadli Zon jangan sampai justru merusak sejarah itu sendiri.
“Jangan sampai kemudian terjadi cacat sejarah. Maksudnya baik menulis ulang, ternyata yang ada di dalamnya justru tidak sempurna,” kata anggota DPR RI, Nasir Djamil di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.
Legislator dari Fraksi PKS ini meminta Kementerian Kebudayaan tidak mengurangi atau melebih-lebihkan fakta sejarah ketika melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia.
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya