Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Pilih PSI: Politisi Yang Sudah Ketagihan Kekuasaan!

- Rabu, 11 Juni 2025 | 14:55 WIB
Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Pilih PSI: Politisi Yang Sudah Ketagihan Kekuasaan!




GELORA.ME - Pengamat politik, Rocky Gerung mencermati soal langkah Presiden ke-7 RI, Jokowi yang akhirnya memilih berlabuh kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 


Terkait hal itu, Rocky Gerung menyebut jika Jokowi masih ketagihan kekuasaan setelah satu dekade menjadi kepala negara.


Pernyataan itu disampaikan Rocky Gerung dalam siniar yang tayang di akun Youtube pribadinya, beberapa waktu lalu.


Dalam siniar itu, Rocky Gerung juga menyebut alasan Jokowi menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya untuk menangkal sejumlah isu yang berkembang termasuk upaya pemakzulan terhadap Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang diserukan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI.


"Ya memang Pak Jokowi harus ada persiapan, backup politik karena apa pun analisis orang terhadap pemakzulan Gibran misalnya, terhadap kasus Fufufafa, terhadap ijazah pak Jokowi," kata Rocky Gerung.


"Tetap Jokowi sudah tumbuh sebagai, kita sebut saja politisi yang sudah ketagihan kekuasaan. Kita nyebut ketagihan dalam arti apa pun yang bisa dikenang oleh beliau, terhadap 10 tahun itu (menjabat presiden). Dalam 10 tahun itu membekas di dalam lobus frontalnya di dalam bagian depan otaknya. Artinya dia akan pakai seluruh pengalaman politiknya untuk menguji apakah dia masih mampu untuk mengatur politik Indonesia," lanjut Rocky sebagaimana dikutip pada Rabu (11/6/2025).


Rocky pun meyakini jika Jokowi tidak mungkin pensiun dari percaturan politik di Tanah Air selepas purnatugas sebagai presiden. 


Menurutnya, Jokowi masih terus mencoba membuka kembali pengaruh demi menjaga dinasti politiknya. 


"Pensiun tentu tidak mungkin karena dia masih harus terlibat mempersiapkan anak-anaknya. Dia masih harus beraktivitas secara intensif untuk menggalang potensi dia kembali berpengaruh atau paling tidak ada di dalam lingkaran politik elite itu. Jadi itu adalah hal yang sebutnya saja yang natural," beber Rocky.


Lebih lanjut, Rocky menduga jika PSI memang sengaja dibentuk untuk kepentingan Jokowi. 


Diketahui, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep masih memegang kendali PSI setelah didapuk menjadi ketua umum.


"Jadi politik itu sudah menjadi DNA-nya Pak Jokowi, apalagi semua anaknya sudah diinvestasikan ke dalam dunia politik. Jadi masuk akal kalau Pak Jokowi mulai berpikir untuk memiliki partai sendiri dan kelihatannya memang yang paling tepat adalah PSI, karena itu partai yang memang disediakan atau dia ingin disediakan buat dia tuh," ungkap Rocky.


Rocky juga menambahkan jika langkah Jokowi untuk menjadi Ketum PSI sangat mudah karena putranya kini memegang pucuk kepemimpinan partai berlambang kepalan tangan yang menggenggam bunga mawar putih itu.


"PSI dengan sendirinya langsung terkait kepentingan putik Pak Jokowi. Entah itu dinasti. Entah itu seolah-olah harus dibuat kompetisi yang fair untuk jadi ketua. Tetapi dari segi potensi Pak Jokowi memimpin partai itu yang mudah sekali kan. Dengan cara apa pun, dia akan ada di dalam partai itu karena anaknya adalah ketua partai," ungkap Rocky.


đŸ‘‡đŸ‘‡



Pilih Gabung PSI Ketimbang PPP


Diberitakan sebelumnya, Jokowi secara blak-blakan memilih bergabung dengan PSI. 


Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah namanya sempat masuk dalam bursa Calon Ketua Umum PPP. 


Namun Jokowi tidak tertarik untuk menjadi ketua umum partai berlambang kabah tersebut. 


"Ndak lah, yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik yang punya kapasitas, kapasitas, punya kompetensi. Banyak calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali," kata dia saat ditemui, Jumat 6 Juni 2025. 


Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lebih tertarik menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 


"Saya di PSI aja lah," katanya. 


Meski tertarik bergabung ke PSI. Namun hingga saat ini belum dicalonkan untuk menjadi ketua umum PSI. 


"(Berarti di luar PSI tidak ada partai lain yang dipertimbangkan) Ya nggak tahu. Di PSI dicalonkan aja belum," jelasnya. 


PSI juga akan menggelar kongres pertama di Kota Solo pada Juli 2025 nanti. 


Jokowi juga masuk dalam bursa calon ketua umum menggantikan Kaesang Pangarep. 


Bahkan banyak kader PSI yang mendukung agar Jokowi menjadi Ketum PSI ke depan.  


Jokowi menyebut masih mengalkulasi peluang maju sebagai ketum PSI seperti apa. 


"Ya masih kalkulasi. Jangan sampai kalai nanti misalnya ikut, saya kalah," tandas dia. 


Sumber: Suara

Komentar