GELORA.ME - Wakil Ketua Umum Projo, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia menyebut ijazah tersebut palsu dalam sebuah diskusi di program televisi KompasTV, Senin, 19 Mei 2025.
Dalam acara “Dua Arah” dengan tema ‘Makin Liar, Wewenang Siapa Buktikan Ijazah Jokowi?’, Freddy menyatakan bahwa Jokowi tidak merasa risau atas tuduhan tersebut.
Menurutnya, Jokowi justru telah melaporkan masalah ini ke polisi karena mengakui bahwa ijazahnya memang tidak asli.
“Pak Jokowi tidak risau soal ijazah palsu itu. Laporan polisi yang dibuat adalah bukti dia memang memiliki ijazah palsu. Itu adalah bukti paling sah yang dimilikinya,” ujar Freddy di depan kamera.
Pernyataan ini memicu perdebatan sengit, terutama saat Freddy berhadapan langsung dengan Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga termasuk dalam daftar terlapor atas isu ijazah palsu tersebut.
Para loyalis Jokowi menyebut pernyataan Freddy Alex Damanik diduga karena keseleo lidah karena emosi dan merasa disudutkan.
Keseleo lidah juga sempat mencuat ketika Wakil Rektor UGM bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Wening Udasmoro, menggelar konferensi pers di kampus tersebut pada Selasa, 15 April 2025.
Dalam video yang viral, Prof Wening menyebutkan bahwa Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM.
Kedua, Jokowi melapor soal tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 di loket kehilangan.
Netizen pun ramai ramai berkomentar: "Setuju bro, makanya ga pernah dikasih liat," tulis@iema-satset
"Setelah statement jujur pak kasmudjo.. Sekarang statement projo sendiri..," kata @rever1***
"Ingat anda bisa berbohong berdalih tapi ketika Tuhan YME sudah muak dengan anda satu persatu bakalan dilucuti.. Lidah pun bisa jadi perantara dan mencari kebenarannya sendiri...," sambungnya.
"8:33 Kebenaran yang tersembunyi namun pada akhirnya mau berkata jujur. Salut kejujuran waketum projo , ini bisa membantu hakim, Bareskrim Polri dan para pihak terkait," tulis @qyta6**
👇👇
Relawan Jokowi Ngeyel Status Asisten Dosen Kasmudjo Bisa Bimbing Skripsi, Roy Suryo: Nggak Gitu!
Pakar telematika Roy Suryo menyoroti status Ir. Kasmudjo dalam polemik skripsi dan ijazah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat masih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Roy Suryo menaruh hormat kepada Kasmudjo yang sudah mengungkap bahwa dirinya bukan dosen pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Jokowi.
Hal ini dia ungkapkan dalam tayangan Dua Arah yang diunggah di kanal YouTube KompasTV pada Jumat (16/5/2025).
"Alhamdulillah. Sekali lagi, Pak Kasmudjo muncul, saya hormati betul, beliau jujur. Beliau mengatakan, 'Saya bukan dosen pembimbing skripsinya, juga bukan dosen pembimbing akademiknya.' Karena waktu itu beliau masih asdos," kata Roy Suryo.
"Seorang asdos -saya dulu pernah jadi asisten dosen, ya- itu nggak boleh tanda tangan di KRS. Jadi kalau nggak boleh di KRS ya, berarti sama sekali nggak ngerti nih, statusnya Jokowi ini apa waktu mahasiswa," tambahnya.
Sebagai informasi, Kasmudjo telah menyatakan bahwa saat Jokowi kuliah di Fakultas Kehutanan UGM antara tahun 1980 hingga 1985, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.
Ia hanya mendampingi beberapa dosen senior dan belum diperbolehkan mengajar secara mandiri.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," jelasnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (14/5/2025).
Projo Ngeyel Asisten Dosen Tetap Bisa Membimbing
Sementara itu, dalam acara Dua Arah tersebut, Wakil Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Freddy Alex Damanik menyebut, pernyataan Kasmudjo tetap bisa menjadi bukti bahwa Jokowi benar berkuliah di UGM.
"Tapi saya melihat justru statement-nya Pak Kasmudjo itu, justru menjelaskan bahwa Pak Jokowi benar alumni UGM, bahwa Pak Jokowi itu benar pernah menulis skripsi," kata Freddy.
"Bahwa benar yang dikatakan beliau, ada Prof. Sumitro di situ. Kan kalau tadi Mas Roy mengakui kejujuran, kita anggap itu statement benar, ya benar dong, ada ternyata pembimbing akademiknya," tambahnya.
"Yang saya mau katakan bahwa Pak Kasmudjo ini tidak akan terlepas dari kampus UGM. Nanti keterangan ini akan disinkronkan di dalam prosesnya, nanti mana yang benar, kan jelas. Jadi kan semuanya itu juga ada dokumen-dokumen tertulisnya," imbuhnya.
Terkait ngototnya Freddy, Roy Suryo pun menyoroti pernyataan Jokowi pada 2017 silam yang menyebut bahwa Kasmudjo adalah pembimbing skripsinya.
"Jadi statement-nya Pak Jokowi di tahun 2017 itu dulu jelas banget, 'Saya waktu itu ketemu dengan Pak Kasmudjo dulu galak banget, ini saya bolak-balik bolak-balik keluar dan terima kasih Pak Kasmudjo, berkat Bapak saya bisa menyelesaikan skripsi saya.' Itu ada di rekaman," kata Roy Suryo.
Jika menilik pernyataan langsung dari Kasmudjo, bahwa saat Jokowi skripsi dirinya masih jadi asisten dosen, Roy menilai, ada narasi yang diubah.
"Intinya adalah, dulu Pak Jokowi itu bicara di 2017, seolah-olah meyakinkan Bapak Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi, terus kemudian narasinya mulai diubah. Oh, dosen pembimbing akademik," ujar Roy.
"Lalu, [di pernyataan Kasmudjo, red] ada nggak 'saya dosen pembimbing akademik'? Nggak ada dosen pembimbing akademik. Kalau dosen pembimbing akademik, Pak Kasmudjo waktu itu asdos. Asisten dosen itu nggak berhak membimbing. Adik-adik mahasiswa tentu tahu juga." paparnya.
Kemudian, Freddy terus ngeyel alias bersikeras bahwa meski berstatus sebagai asisten dosen, Ir. Kasmudjo masih bisa membimbing mahasiswa mengerjakan skripsi.
"Saya juga pernah saya juga pernah menjadi mahasiswa. Adik-adik ini juga pernah, semua orang pernah menjadi mahasiswa, yang didampingi oleh asisten dosen. Memang, dia membimbing kita. Bahkan justru asisten inilah yang paling dekat dengan kita sebagai mahasiswa. Karena kalau dosen-dosen pembimbingnya yang asli, yang senior, biasanya memang kita justru jarang ketemu," jelas Freddy.
"Apalagi kuliah-kuliah zaman dulu, yang dosen-dosen senior itu jarang, kita justru [dibimbing, red.] mahasiswa yang masih muda-muda inilah. Jadi dibilang pembimbing gini loh. Itu juga bisa dibilang pembimbing," paparnya.
Pernyataan Freddy ini pun langsung dibalas tegas oleh Roy Suryo.
"Di UGM nggak gitu, mas," sahut Roy Suryo.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Fee 50% Judi Online Timpa Budi Arie: Satgas Judol Bentukan Jokowi Harus Diperiksa!
Dokter Tifa Beri Peringatan Pada Jokowi: Kalau Anda Menentang Kebenaran, Artinya Anda Menentang Allah!
Susno Duadji: Yang Berhak Menerangkan Palsu Tidaknya Ijazah Jokowi adalah UGM, Bukan Hasil Laborat
Istana Respons Munculnya Nama Budi Arie dalam Kasus Judol