Terus Puja-Puji Jokowi Setelah Diinjak-Injak Pada Kasus Kunto, Prabowo Perlu Diruqyah?

- Rabu, 07 Mei 2025 | 12:25 WIB
Terus Puja-Puji Jokowi Setelah Diinjak-Injak Pada Kasus Kunto, Prabowo Perlu Diruqyah?


TERUS PUJI JOKOWI SETELAH “DIINJAK-INJAK” PADA KASUS KUNTO, PRABOWO PERLU DIRUQYAH?


Oleh: Edy Mulyadi

Wartawan Senior


Presiden Prabowo Subianto masih getol memuji Jokowi. Pada Sidang Kabinet Paripurna, 5 Mei 2025. Prabowo bilang inflasi Indonesia termasuk terendah di dunia. Katanya, ini karena kehebatan Jokowi mengendalikan inflasi.


Tapi, data ekonomi terbaru justru bikin geleng kepala: Indonesia alami deflasi lima bulan beruntun (Mei-September 2024), terpanjang sejak krisis 1998. Ini bukan prestasi, tapi alarm bahaya.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi beruntun: Juli (-0,18%), Agustus (-0,03%), September (-0,12%). 


Sebelumnya Mei dan Juni juga deflasi. Oktober 2024 baru mencatat inflasi tipis 0,08% (bulanan). Akibatnya inflasi tahunan turun ke 1,71%. Terendah sejak 2021.


Deflasi beruntun itu sinyal ekonomi memburuk. Daya beli masyarakat ambruk. 


Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, periode silam, akui ini akibat penurunan konsumsi masyarakat. Netizen di X ramai menyoroti: deflasi plus PHK massal di tekstil. 


Purchasing Managers Index (PMI) turun. Kelas menengah susut 10 juta jiwa. Ekonomi lesu, rakyat tak berbelanja. Perputaran uang mandek.


Ini bukan keberhasilan. Ini tanda ekonomi tidak sehat. Inflasi rendah sekarang cuma “pantulan” dari deflasi parah sebelumnya. 


Ia cuma merangkak naik. Sama sekali bukan karena manajemen hebat Jokowi.


Prabowo mengklaim soal inflasi terendah dunia? Mengelabui! Pembohongan publik. 


Deflasi berkepanjangan lebih berbahaya, minimal sama bahayanya, daripada inflasi tinggi. Ia mematikan aktivitas ekonomi.


Kenapa Tidak (Bisa) Marah?


Tapi bukan itu poinnya. Publik sebelumnya menduga Prabowo marah besar pada kasus Letjen Kunto Arief Wibowo. 


Anak Try Sutrisno tersebut dicopot dari posisinya sebagai Pangkogabwilhan I. Itulah sebabnya Kunto dikembalikan ke posisi semula.


Pertanyaanya, jika Prabowo marah, kenapa dia malah puji Jokowi setinggi langit? Pencopotan Kunto atas perintah Jokowi adalah pelanggaran serius terhadap integritas TNI. Penistaan terhadap marwah Prabowo sebagai Presiden. 


Pasal 10 UUD 1945 menyebut Presiden adalah pemegang komando tertinggi atas angkatan darat, laut, dan udara. Singkatnya, Presiden adalah Panglima Tertinggi TNI!


Prabowo seharusnya tak cuma batalkan pencopotan Kunto. Dia harus bertindak tegas terhadap Panglima TNI, dan, tentu saja Jokowi. 


Putuskan semua relasi majikan-pembantu dengan eks tukang kayu itu. 


Dorong proses hukum atas semua kejahatan Jokowi terhadap negara dan rakyat Indonesia selama 10 tahun berkuasa.


Memang benar-benar  heran dan tidak habis pikir. Baru saja dilecehkan pada pencopotan Letjen Kunto, Prabowo masih saja puji-puji Jokowi. Dia juga menolak disebut boneka Jokowi. 


Tapi pada kesempatan yang sama, di sidang kabinet tadi, Prabowo juga mengaku, masih terus konsultasi soal pemerintahan dengan Jokowi. 


Ya iyalah, mana ada boneka mengaku: iya, saya memang boneka presiden, eh presiden boneka…


Tidak ada matahari kembar. Itu benar. Yang ada matahari bersinar. Tapi, dari Solo. Terus, Prabowo siapa? Terserah kalian, lah mau sebut dia apa.


Relasi Prabowo-Jokowi memang superaneh. Amat misterius. Normalnya, sebagai Presiden Prabowo mandiri. Berdaulat. Punya marwah! Faktanya?


Omon-omon, kira-kira Prabowo perlu diruqyah gak, sih? Ya gak lah. Mosok presiden perlu diruqyah. Kalau harus, kayaknya iya… ***

Komentar