GELORA.ME - Koalisi Kawal Merah Putih (KKMP) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono.
KKMP menilai investigasi Kementerian KP terkait kasus pagar laut di Tangerang hanya sebatas formalitas dan tidak mengungkap dalang utama di balik proyek kontroversial tersebut.
Menurut KKMP, pernyataan Menteri KP yang menyebut pagar laut dibangun oleh Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Asip, dan stafnya berinisial T, dinilai tidak masuk akal.
"Investigasi ini seperti akal-akalan yang hanya tertuju ke Arsin dan stafnya. Harusnya dibongkar siapa dalang utama kasus ini, termasuk kemungkinan keterlibatan korporasi atau elite politik".
"Tidak mungkin seorang kades memiliki dana puluhan miliar untuk membangun pagar laut dan membayar denda," ujar Joko Priyoski, Presidium Nasional KKMP.
Joko juga menyoroti pernyataan Menteri KP yang menyebut Kades Arsin sanggup membayar denda miliaran rupiah.
Namun, pernyataan itu dibantah oleh kuasa hukum Arsin yang mengaku tidak menerima pemberitahuan resmi, melainkan hanya mengetahuinya dari media.
Senada dengan Joko, Ketua Umum DPP KAMAKSI, Ramadhani Isa, juga mempertanyakan skenario di balik proyek ini.
"Logikanya, kepala desa mana yang mampu mengeluarkan Rp 48 miliar hanya untuk membangun pagar laut? Investigasi KKP juga tidak menyentuh siapa yang sebenarnya merancang proyek ini".
"Menteri KP malah mengeluarkan pernyataan blunder yang makin menimbulkan kecurigaan publik," kata Ramadhani.
KKMP menegaskan bahwa kasus pagar laut harus diusut tuntas hingga ke aktor utama di baliknya.
Mereka mendesak Presiden Prabowo untuk segera mencopot Sakti Wahyu Trenggono karena dinilai gagal mengungkap dalang sebenarnya dan justru membuat kegaduhan.
Sumber: PorosJakarta
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun