GELORA.ME -Lumpuhnya server Pusat Data Nasional (PDN) akibat diretas, disayangkan Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Terlebih peretas meminta tebusan fantastis, 8 juta Dolar AS atau Rp 131 miliar.
Sebab itu Sahroni mendesak pihak berwenang memeriksa penggunaan anggaran pemeliharaan PDN. Dia mengaku geram, karena anggaran pemeliharaan yang mencapai Rp700 miliar ternyata tak membuat PDN aman dari peretasan.
"Patut diduga, ada dugaan tindak penyelewengan di sana, ada oknum-oknum tidak kompeten di PDN. Jadi saya kira, tidak ada salahnya lembaga penegak hukum, seperti Polri, KPK, Kejagung, mulai menyelidiki dugaan itu,” kata Sahroni, lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu (30/6).
Legislator Nasdem itu mengaku heran dengan kinerja pihak terkait yang tidak bisa mengamankan PDN dari peretasan. Padahal mereka sudah didukung anggaran sangat besar.
"Dengan dana sebesar itu, masa iya proteksi sibernya masih mudah dibobol dan tidak bisa dipulihkan? Kan tidak masuk akal, terus ngapain aja mereka selama ini dengan dana sebesar itu?" dia balik bertanya.
Sahroni menegaskan, harus ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Mereka diminta tak menghindar dengan mencari berbagai alasan.
Artikel Terkait
Jaksa Agung Mutasi Nurcahyo ke Kajati Kalteng, Ini Profil dan Kasus Besar Nadiem yang Pernah Ditanganinya
Polisi Gadungan Asal Magetan Tipu Perempuan Tuban Rp 170 Juta Lewat Modus Pacaran, Ini Barang Buktinya
Perbedaan Mendasar Kasus Ira Puspadewi dan Tom Lembong: Analisis Lengkap
Muhammad Kerry Bantah Ayahnya Riza Chalid Terlibat Korupsi Pertamina Rp285 Triliun