Haiz menegaskan, peran para santri dan ulama untuk memperjuangkan politik di Indonesia sangat penting, sesuai dengan konstitusi dalam rangka mengawal demokrasi.
“Addinu bil mulki yaqwa, walmulku biddin yabqo, yang artinya agama yang didukung dengan kekuasaan akan semakin kuat. Kemudian, kekuasaan yang didukung dengan agama akan semakin lestari,” terangnya.
Lebih lanjut, Gus Haiz meminta para kiai jangan sampai apatis. Selain itu, harus aktif bisa ikhtiar dalam politik. Sehingga para kiai dapat turut andil dalam memberikan kemaslahatan yang besar kepada umat.
Sementara bagi para santri yang ingin terjun ke politik, Gus Haiz mengingatkan soal 4 prinsip, yaitu tawasuth, tawazun, al-‘itidal, dan tasamuh.
“Yaitu selalu netral dan tidak berpihak kemanapun. Seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan bersikap toleran,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya
Dokter Tifa Kritik Gelar Perkara Ijazah Jokowi: Hanya Ditunjukkan 10 Menit, Tidak Boleh Disentuh
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024