“Ia kerap menggunakan langkah seribunya Gus Dur untuk membuat perubahan perubahan dari dalam, dari dulu hingga kini, dimanapun beliau bertugas,” imbuhnya.
Keunggulan lain dari pasangan Ganjar-Mahfud MD sehingga keduanya adalah dwi tunggal, lanjut Said, Ganjar adalah seorang orator seperti Bung Karno. Sementara Mahfud MD adalah seorang pemikir layaknya Bung Hatta.
“Ganjar bergumul dengan massa rakyat. Kehadirannya senantiasa dinanti dan berpeluk erat dengan rakyat bawah. Sementara Mahfud menjadi oase di kalangan cerdik pandai. Pikiran-pikirannya menggerakkan pembaharuan di kalangan intelektual,” tegas Said.
Dia meneruskan, “Ganjar-Mahfud duet pemimpin yang saling melengkapi, menyempurnakan niat ibadahnya untuk memimpin kita semua, membawa Indonesia sebagai tanah dan negeri yang dijanjikan.”
Selain itu, ke-dwitunggal-an Ganjar dan Mahfud juga tercermin dari ideologi keduanya. Ganjar, kata Said, adalah nasionalis sejati, sedangkan Mahfud MD adalah religius sejati. Namun keduanya sama-sama lahir dari rakyat jelata.
“Mereka sama-sama bukan keturunan priyayi, merangkak dari bawah, menjalani pasang-surutnya kehidupan. Ganjar dibesarkan dari keluarga polisi berpangkat rendah yang sederhana, namun penuh disiplin. Mahfud lahir dari keluarga santri yang membawakan Islam Wasathiyah,” pungka Said.
Sumber: koranmadura
Artikel Terkait
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka KPK: Diduga Minta Jatah Preman Rp7 Miliar
Putusan MKD: Sahroni, Eko Patrio, dan Nafa Urbach Kena Sanksi Nonaktif, Adies Kadir & Uya Kembali
Mahfud MD Kritik Sri Mulyani Protektif Soal Kasus TPPU Rp349 Triliun, Ini Kronologinya
MKD DPR Hentikan Perkara 5 Anggota DPR Nonaktif, Ini Alasan Lengkapnya