"Kita baru stop nikel tahun 2020 saja kita digugat oleh Uni Eropa, dibawa ke WTO digugat. Banyak menteri bertanya pada saya pak ini kita digugat," ungkap Jokowi.
Lantas Jokowi dengan tegas menjawab agar tidak gentar dengan gugatan.
"Ya digugat, dihadapi. Carikan pengacara-pengacara yang baik. Kita hadapi, jangan digugat negara besar kemudian kita mundur, nggak jadi lagi barang ini nanti, bener nggak," cetusnya.
Meski Jokowi tidak menyebutkan sosok bakal capres yang berani dan bernyali, usai Rapimnas, relawan Jokowi malah langsung merapat ke kediaman Prabowo Subianto Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk deklarasi memberi dukungan.
"Kami kaum sarungan, tegak lurus bersama Pak Jokowi dan berijtihad mendukung Bapak (Prabowo)," kata Ketua Umum Samawi, Gus Muhammad Nahdy.
Kemudian mereka menyinggung soal perintah agama yang meminta untuk menaati pemimpin atau ulil amri.
"Agama mengajarkan taatilah Allah, taatilah Rasulnya dan ulil amri dari kalangan kalian. Ketaatan yang membawa kita pada kemajuan akselerasi keberhasilan, sebagaimana visi Pak Presiden, Indonesia emas, Indonesia maju," kata Nahdy.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Ekonom Tantang Menkeu Purbaya Turunkan PPN & Cukai: Solusi Atasi Daya Beli atau Bencana Negara Zombie?
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut, Ini Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh
Purbaya Yudhi Sadewa: Analisis Kinerja Menkeu dan Peringatan Hensat Soal Harapan Kaya Raya
Sidak Aqua Subang: Fakta Mengejutkan Sumber Air & Kritik Pedas soal Gagalnya Negara