Efriza menduga, PSI berharap pengangkatan Kaesang sebagai ketum bisa memberikan dampak signifikan terhadap perolehan suara partai berlogo bunga mawar itu.
"Seakan Kaesang adalah sosok penyelamat mereka, Kaesang adalah kunci lolos PSI di Senayan. Ini menunjukkan anak muda dalam membangun kepartaian mudah menyerah, akhirnya cara instan dipraktikkan," kata Efriza.
Lebih dari itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) Serang itu mengamati, PSI tidak memiliki mekanisme yang jelas dalam penentuan posisi ketum.
"Ini menunjukkan partai ini berjalan tidak dengan mencoba menghayati mekanisme kesepakatan bersama dan kontrak politik dalam format misalnya AD/ART," tuturnya.
"Jadi PSI bukan partai ideologis atau partai kader, cara pragmatis dipilih dengan harapan besar lolos parlemen melalui Kaesang," sambungnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gus Yaqut Diperiksa KPK 8 Jam Soal Korupsi Kuota Haji, Kerugian Negara Rp 1 Triliun
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit