Karena itu pula Dasco enggan menebak-nebak pihak mana di balik munculnya isu tersebut. Sebab menurutnya isu tak berdasar itu disebar orang tak bertanggung jawab demi menutupi isu bergabungnya Partai Demokrat di koalisi pengusung Prabowo.
Namun menurut Dasco isu tersebut pun gagal menutupi masifnya pemberitaan tentang Partai Demokrat bergabung ke kubu Prabowo.
"Saya pikir kita tidak fokus kepada siapanya, tetapi kan ini isunya masif. Ada di online yang dikutip, kemudian YouTube yang kemudian diviralkan," jelas Dasco.
"Tapi mudah-mudahan, kalau kita lihat dari analitik digital, tetep berita tentang Demokrat yang kemudian bersama Koalisi Indonesia Maju ratingnya lebih tinggi," lanjutnya.
Dasco juga hanya menjawab diplomatis ketika ditanya apakah akan memperkarakan masalah tersebut. Sebab menurutnya media yang menyebarkan tidak terdaftar di Dewan Pers.
"Ngomongnya bahwa dia dapat dari grup WA, dapat informasi, kan begitu. Itu ada disclaimer duluan, sehingga kita ini yang sebagai orang yang mengerti hukum ya senyum-senyum aja. Cuma ya mudah-mudahan rakyat kita sudah pintar yang gitu-gitu, mungkin tidak terpengaruh," tandasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Sebut Hanya 3 Pihak yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025: Polri, MA, dan Presiden
Jaksa Banten Redy Zulkarnain Diduga Peras WNA Korsel Rp2,4 M, LHKPN Cuma Rp197 Juta
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Pernyataan Tegas Eks Ketua
Kritik Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Atasi Ketidakadilan Kuota PTN vs PTS