Tayangan yang menjadi sorotan itu menampilkan Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari PDIP, saat adegan salat berjamaah. Dalam tayangan tersebut, Ganjar mengenakan kemeja putih, peci hitam, dan sarung batik, sambil mempersilakan jemaah untuk masuk masjid.
Tayangan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan banyak warganet yang berpendapat bahwa ini adalah bentuk dari politik identitas. Namun, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menegaskan bahwa tidak ada unsur politik identitas dalam tayangan tersebut.
"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi," kata Hasto.
Kontroversi ini membuka ruang diskusi tentang sejauh mana eksposur publik dari tokoh politik dalam konteks keagamaan bisa dianggap sebagai sebuah bentuk dari politik identitas. Selain itu, ia juga menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana media dan publik sebaiknya mempersepsikan dan menilai tindakan seperti ini dalam ranah publik dan politik.
Sumber: inilah.
Artikel Terkait
Musa Rajekshah (Ijeck) Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ini Kata dan Penggantinya
Dokter Tifa Klaim Ijazah Jokowi di Polda Metro Berbeda dengan di Bareskrim, Sebut Pelanggaran HAM
Yenny Wahid Ungkap Menteri Ngotot Kasih Izin Tambang ke NU, Ada Kaitan Parpol?
KPK Tetapkan Ayah Bupati Bekasi Ade Kuswara Tersangka Perantara Suap Ijon Proyek Rp9,5 Miliar