Kursi Erick Thohir Kokoh Meski BUMN Karya Terus Merugi, Kok Bisa?

- Kamis, 31 Agustus 2023 | 21:00 WIB
Kursi Erick Thohir Kokoh Meski BUMN Karya Terus Merugi, Kok Bisa?

Rosan Roeslani, mantan ketum Kadin dan Dubes di AS, memperkuat bantuan untuk Erick Thohir yang sebelumnya sudah punya 2 wakil. Rosan Roeslani berjibaku membantu Erick Thohir bersama Kartika Wirjoatmodjo, yang sudah menjadi Wakil Menteri BUMN sejak 25 Oktober 2019.


Rosan Roeslani sendiri menggantikan Pahala Mansury yang bergeser ke posisi Wakil Menteri Luar Negeri.


Penguatan Kementerian BUMN tersebut sekaligus mematahkan isu reshuffle yang disinyalir menyasar 5 kementerian, termasuk Erick Thohir. Kala itu, Erick dikabarkan akan digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin, yang saat ini menjabat Menteri Kesehatan.


Mengapa Erick Thohir cenderung begitu kuat? Dari pengamatan sejumlah analis politik, itu karena Erick Thohir pandai 'mencari muka' pada Jokowi.


Analis politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, bahkan menyebut adanya 'bayangan' Erick Thohir di balik pengambilan keputusan dalam reshuffle terakhir yang dilakukan Jokowi pada 17 Juli lalu itu.


Ia menyinggung tiga nama. Pertama, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury yang digeser ke posisi Wamenlu. Kedua, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani, ditarik untuk menjadi Wakil Menteng BUMN. Ketiga, terkait rumor penempatan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama sebagai Dubes RI untuk AS.


"Ketiganya dikenal dekat dengan Erick Thohir," kata Umam belum lama ini kepada media.


Dia tak menutup kemungkinan, pengambilan keputusan reshuffle ini berasal dari saran dan pertimbangan Erick kepada Jokowi untuk menempatkan orang-orang dekatnya di simpul-simpul kekuasaan.


Ini bisa menyukseskan agenda kepentingan politiknya di 2024 mendatang, mulai dari rekonsolidasi logistik hingga penggalangan dukungan lingkungan internasional strategis.


Sejauh ini, keberadaan Kartika dan Rosan sebagai dua wakil Erick Thohir di Kementerian BUMN, tidak membawa perubahan berarti. Sejumlah perusahaan pelat merah yang dibawahinya terus mengarah pada kehancuran. 


Sumber: RMOL

Halaman:

Komentar