GELORA.ME -Pidato Presiden Joko Widodo dalam agenda Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR serta DPD RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu kemarin (16/8) dianggap tidak konsisten. Khususnya yang terkait cawe-cawe Pilpres 2024.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Jokowi tahun ini secara umum biasa-biasa saja dan tidak ada sesuatu yang baru. Bahkan terlihat tidak konsisten.
"Saya sebut tidak konsisten hal itu terlihat di bagian awal pidato yang langsung curhat dan menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang Presiden, bukan Pak Lurah yang sering disebut-sebut para politisi," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/8).
Dengan posisi sebagai presiden itu, kata Ubedilah, Jokowi menyatakan bahwa soal Capres-Cawapres bukan urusan presiden, tetapi urusan ketua-ketua partai politik.
"Pernyataan tersebut tidak konsisten dengan pernyataan Jokowi pada akhir bulan Mei lalu yang mengatakan soal Capres-Cawapres akan ikut cawe-cawe demi bangsa dan negara," pungkas Ubedilah
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPU Tolak Buka Ijazah Capres, Publik Bertanya: Ada Yang Disembunyikan?
KPU Tetapkan 16 Dokumen Capres-Cawapres Bukan Informasi Publik (Rahasia), Efek Jokowi?
Sufmi Dasco Ungkap Fakta Sebenarnya Soal Isu Surpres Pergantian Kapolri Listyo Sigit
Data Capres Dirahasiakan Imbas Polemik Ijazah Jokowi-Gibran? Ini Kata Ketua KPU