Sementara itu, Amien Rais mengatakan, gerakan perubahan yang digagasnya bersama Rizal Ramli tidak terbesit harus mencecerkan darah walaupun setitik.
"Jangan sampai. Karena itu tergantung kepada sekarang sikap bagaimana saudara Jokowi ini melakukan reaksi kepada yang kita sampaikan ini," kata Amien.
Oleh karena itu kata Amien, saat ini menunggu reaksi dari Presiden Jokowi, apakah akan berubah menjadi membaik dan tidak arogan, atau tidak.
"Mister Jokowi, anda perlu memilih dua hal. Segera suka rela mundur, atau anda menghadapi rakyat," pungkas Amien.
Aktivis Marwan Batubara menambahkan, hingga saat ini, sudah banyak pelanggaran hukum dan kejahatan yang menurut ukuran konstitusi sudah sangat layak Jokowi dimakzulkan. Apalagi, Petisi 100 sudah membeberkan daftar pelanggaran kejahatan yang dilakukan di era Jokowi.
"Oke kita tidak bisa lagi pakai lewat DPR, tapi gerakan rakyat itu juga jangan dinilai itu tidak konstitusional, itu juga sesuatu yang konstitusional. Dan itu lah yang mudah-mudahan nanti kita bisa lakukan. Dan kita berharap sebetulnya, semua tokoh2 oposisi, yang selama ini juga sudah bersuara itu bisa bergabung dengan kita. Untuk bagaimana ini bisa segera terwujud," kata Marwan.
Marwan memastikan, tokoh-tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 juga akan bergabung dengan gerakan perubahan Rizal Ramli dan Amien Rais.
"Kita mungkin bisa mengingatkan para konglomerat itu untuk hati-hati dengan apa yang sedang disuarakan rakyat. Jangan coba untuk mempertahankan pemimpin yang sudah bermasalah, yang sarat dengan kejahatan jukum. Jadi ini peringatan juga untuk bukan sekadar Jokowi, tapi juga untuk para konglomerat yang dukung Jokowi yang tergabung dalam oligarki kekuasaan," pungkas Marwan.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Dituding Bohong soal Ijazah Jokowi, Ini Kata Buni Yani!
Mahfud MD Bongkar Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Tidak Terlibat Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh?
KPK Selidiki Korupsi Whoosh: Proyek KCJB Busuk Sejak Awal, Biaya Membengkak 3x Lipat!
Dugaan Markup Proyek Whoosh Rp113 T: Benarkah Biayanya Berlipat Dibanding Kereta Cepat Arab Saudi?