GELORA.ME - Pernyataan tajam dan kontroversial dari Rocky Gerung tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi sorotan masyarakat. Tak segan-segan banyak orang yang meminta agar Rocky ditahan, dipenjara dan dibungkam mulutnya.
Hal ini disebabkan mereka menilai Rocky sudah menistakan kelembagaan Presiden. Mereka berpandangan narasinya dapat membahayakan masyarakat dan keutuhan negara.
Oleh karena itu, RG akronim Rocky Gerung dilaporkan kepihak aparat kepolisian oleh berbagai kelompok masyakarat.
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, sebenarnya kritik tajam oleh Rocky Gerung terhadap pemerintahan perlu dilihat sebagai bagian dari dinamika demokrasi dan koreksi.
Harus dilihat konteksnya di mana apa yang dilakuan RG adalah bagian dari kecintaan kepada kebenaran dan NKRI juga upaya mengkoreksi kesalahan dari pengambil kebijakan oleh seorang Rocky Gerung.
“Rocky Gerung memperjuangkan Demokrasi dan Sikap Egaliter, Musuhnya orang-orang seperti RG tersebut adalah Kaum Feodalis,” tegas Achmad dikutip di Wartaekonomi.co.id, Minggu 6 Agustus 2023.
Dia bilang, sosok RG seringkali dimusuhi oleh kaum feodal karena peran dan ucapan RG yang sering menantang otoritas dan status quo yang telah mapan dalam masyarakat Indonesia saat ini.
Menurutnya, ada 6 alasan kenapa sosok RG menjadi sasaran kebencian kaum feodal di Indonesia.
1. Membongkar ketidakadilan sosial
RG seringkali mengungkapkan ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang terjadi dalam sistem feodal. RG menyoroti ketidakadilan dalam distribusi kekayaan, hak-hak asasi manusia, dan kesenjangan antara kelas sosial. RG sosok yang gigih dalam membongkar hal ini, sehingga dapat menjadi ancaman bagi kaum feodal yang memegang kendali atas sumber daya dan kekayaan.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
OTT KPK Jerat Gubernur Riau Abdul Wahid: Profil & Harta Rp4,8 Miliar Diungkap
Sidang Gugatan Ijazah Gibran: Saksi Ahli Akan Hadir di Sidang 10 Desember 2025
Reaksi Jokowi Soal Logo Projo Dihapus: Dukung Prabowo, Benarkah?
Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya