“Ini saya yakin punya maksud politik yang cukup misterius,” ungkapnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa dengan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan harus diwaspadai dengan betul-betul.
“Andai kata nanti politik ekonomi bahkan Han-kam kita sudah dikuasai China berkat politik Jokowi maka seperti Rusia yang melakukan rusifikasi etnik-etnik,” ucapnya.
Menurutnya, pemaksaan pemakaian bahasa Mandarin di Indonesia itu sebagai upaya untuk Chinaisasi.
“Ini kekhawatiran yang real, bukan mengada-ada,” pungkasnya.
Sumber: populis
Artikel Terkait
Jokowi Memaafkan 9 Tersangka Ijazah Palsu, 3 Nama Ini Tetap Diproses Hukum
Gatot Nurmantyo Kritik Perpol 10/2025: Upaya Bangun Superbodi yang Tantang Konstitusi?
Partai Golkar Terancam Jeblok di Pemilu 2024? Pimpinan Bahlil & Sarmuji Dituding Pengkhianat
Kejanggalan Kasus Narkoba Pamulang: 4 Koper Sabu Bolak-Balik Dibawa Polisi