Jokowi, katanya, seolah sedang memberi kepastian kepada China bahwa agenda ekonomi nasional setelah Pemilu 2024 mendatang akan terus dilanjutkan. Sekalipun ada risiko pergantian kepemimpinan di Indonesia.
Selain itu, dia melihat pertemuan ini juga untuk mempertahankan ambisi China berinvestasi di Indonesia. Terlebih, dalam pertemuan tersebut Indonesia mendapatkan jatah investasi dari China sebesar Rp173 triliun, dalam komitmen investasinya.
“Tapi ini juga berarti arah kebijakan banyak yang cenderung dipertahankan untuk memenuhi ambisi China. Beberapa proyek misalnya hilirisasi kecenderungannya akan memberi konsesi lebih besar ke China,” tutupnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo
Bencana Ekologis Aceh & Sumatera: Penyebab, Seruan Beli Hutan, dan Aturan Hukumnya
Klaim Bombshell Rismon Sianipar: Kasmudjo Tak Kenal Jokowi Sama Sekali, Ijazah UGM Dipertanyakan