Namun demikian, Adi membaca, Jokowi terkesan tidak nyaman berpolitik di PDIP. Ada sejumlah alasan mengenai hal ini salah satunya pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri soal petugas partai.
“Jokowi itu sepertinya memang rada-rada kurang ‘at home’ ya kalau bicara politik apa pun di PDIP, serasa bukan di rumahnya,” ujarnya.
“Saya merasa ada jarak psikologis yang sepertinya membuat Pak Jokowi itu enggak happy karena diposisikan sebagai orang yang selalu menjadi petugas partai, jadi Jokowi itu sadar betul,” sambungnya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menilai Jokowi ingin ditampilkan sebagai seorang kepala negara dan kepala pemerintahan sebuah negara.
“Padahal Jokowi itu adalah presiden yang dipilih oleh ratusan juta, kira-kira, pemilih di Indonesia yang tidak bisa disubordinasi di bawah partai,” jelas Adi.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Gerindra Siap Tampung Gelombang Besar Kader Projo, Dasco: Kita Siap!
Projo Ganti Logo: Tak Pakai Wajah Jokowi Lagi, Ini Alasannya
Usulan Double Track Megawati vs Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang dan Prioritas
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Segera Gelar Perkara, Tersangka Akan Ditetapkan