Rodda menambahkan, "Pasar kini telah mereda dan sentimen mulai netral. Alasan emas mendapatkan begitu banyak dukungan adalah prospek kebijakan fiskal dan moneter yang longgar ke depannya. Jika hal itu tetap terjadi, tren kenaikan emas diperkirakan akan bertahan."
Prospek Suku Bunga The Fed dan Dampaknya pada Emas
Pasar memprediksi The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase dalam pertemuan yang dijadwalkan pada Rabu. Pandangan ini didukung oleh laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pada Jumat lalu.
Dengan pemangkasan suku bunga yang telah diantisipasi, fokus pasar kini beralih pada komentar dan pandangan ke depan dari Ketua The Fed, Jerome Powell. Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga yang rendah.
Kondisi Logam Mulia Lainnya
Perak spot juga tercatat melemah 0,3 persen menjadi USD 48,42 per ons. Sementara itu, Platinum justru mengalami kenaikan tipis 0,1 persen ke level USD 1.607,24. Adapun Paladium mengalami penurunan sebesar 0,2 persen, menjadi USD 1.426,06.
Data dari SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursar (ETF) emas terbesar di dunia, menunjukkan penurunan kepemilikan sebesar 0,52 persen menjadi 1.046,93 metrik ton pada Jumat, dari posisi 1.052,37 ton pada hari Kamis.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya