GELORA.ME - JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD Chico Hakim mempertanyakan penyusunan prioritas anggaran di balik program makan siang gratis. Menurutnya, banyak hal yang harus diprioritaskan seperti pembangunan puskesmas di desa dan insentif guru keagamaan.
"Apakah (makan siang gratis) itu bisa tersaring? Apakah itu tidak akan menjadi mubazir jika anak-anak mampu di sekolah-sekolah itu tidak berminat memakan makan siang gratis?" kata Chico dalam keterangannya kepada media, di Jakarta Senin (1/1/2024).
Baca Juga: Semarak! Malam Pergantian Tahun Di Pantai Trisik
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menyorot potensi korupsi dalam program makan siang dan susu gratis yang diperkirakan menggunakan anggaran hingga Rp400 triliun per tahun.
"Bagi kelompok masyarakt dengan kategori miskin dan hampir miskin tentu program-program yang sifatnya transaksional akan menjadi insentif elektoral yang sangat memadai, tapi kan yang dibutuhkan masyarakat umum itu bagaimana kemudian program-program itu membawa dampak langsung pada pembangunan ke depan,” kata Umam.
Baca Juga: Prajuritnya Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud, Ini Respon Panglima TNI
Lebih lanjut kata Umam, program-program dengan embel-embel “gratis” kontestan Pilpres 2024 menguntungkan dari sisi insentif elektoral. Namun, ia menyebut aspek prioritas penyusunan program harus diperhatikan oleh para kandidat.
Hal tersebut disampaikan Umam menanggapi fenomena munculnya program-program dengan embel-embel “gratis” untuk masyarakat di Pilpres 2024.
Kata Umam, program-program gratis tersebut berkaitan langsung dengan kekhawatiran masyarakat mengenai mahalnya harga-harga kebutuhan.
"Kita memiliki struktur masyarakat yang sekitar 40 persen yang terkategori miskin atau hampir miskin dalam kategori World Bank (Bank Dunia), tetapi kemudian kelompok itu harus dipetakan betul, mana yang berhak mendapat uluran tangan negara, mana yang tidak.
Mengenai program makan siang dan susu gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Umam menyinggung transformasi ekonomi negara-negara Asia Timur yang disebutnya bertumpu pada penguatan sumber daya manusia.
"Untuk transformasi ekonomi, hal yang diperlukan adalah meletakkan penguatan basis pendidikan yang terintegrasi dengan industri," tandas Umam.(ati)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com
Artikel Terkait
Susi Pudjiastuti Doakan Perusak Raja Ampat Terkena Azab, Doanya Bikin Merinding!
Stefani Heidi Doko, Mahasiswi NTT Sebut Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Pesan 3 Anak untuk Disetubuhi
Oknum Guru Agama di Pandeglang Cabuli 8 Siswi, Modus Jadi Tempat Curhat Para Korban
VIRAL! Razia Brutal Aparat Piting hingga Seret Pengemis Tunanetra: Tongkatku Mana?