Rasio Terapis dan Pasien yang Tidak Seimbang
Tingginya permintaan bantuan psikologis menciptakan rasio yang timpang antara terapis dan prajurit yang membutuhkan. Satu terapis disebutkan harus menangani hingga 750 pasien, bahkan lebih di beberapa daerah. Kondisi ini menyulitkan pemberian perawatan cepat dan memadai bagi prajurit yang rentan.
Krisis Nasional dan Ancaman Bunuh Diri di Kalangan Militer
Masalah kejiwaan ini telah meluas menjadi krisis psikologis nasional di Israel. Laporan media Yedioth Ahronoth pada November menyebutkan hampir 2 juta warga Israel membutuhkan dukungan kesehatan mental, dengan banyak yang dilaporkan mengalami kecanduan narkoba akibat tekanan trauma.
Situasi di kalangan militer lebih suram. Media Israel melaporkan peningkatan kasus bunuh diri yang dipicu stres pasca tempur. Data militer Oktober mencatat 279 percobaan bunuh diri dalam 18 bulan terakhir, dengan 36 di antaranya berujung kematian.
Lonjakan gangguan psikologis dan angka bunuh diri di tubuh militer Israel ini menjadi bukti nyata bahwa dampak perang tidak hanya bersifat fisik dan materiil, tetapi juga meninggalkan luka jiwa dan trauma mendalam bagi pelakunya.
Artikel Terkait
AS Tiru Drone Shahed-136 Iran? Klaim Superioritas Teknologi & Kemandirian Rudal
Mbah Tarman Ditahan! Cek Mahar Rp3 Miliar untuk Sheila Arika Ternyata Palsu
Sri Mulyani Jadi World Leaders Fellow di Oxford 2026: Peran dan Kontribusi
Kemensos Beri Santunan Rp15 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Banjir Sumatra: Ini Besaran & Syaratnya