Kedekatan PBNU dengan pemerintah, pengelolaan tambang, serta banyaknya kader yang menempati jabatan strategis di berbagai kementerian, turut memunculkan persepsi publik tentang praktik bagi-bagi kekuasaan. Situasi ini dinilai rentan terhadap isu mobilitas aliran dana yang tidak jelas.
Isu ini semakin kompleks dengan terseretnya nama adik kandung Gus Yahya, yaitu mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, dalam kasus dugaan korupsi kuota haji yang sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kebetulan adiknya Ketum PBNU itu yang saya kira sangat mendiskreditkan posisinya Ketum sekarang. Walaupun ada isu demi khittah NU, aliran uang dan soal lain-lain itu sebenarnya hanya menjadi jembatan alat saja," jelas Adib.
Lebih lanjut, Adib menambahkan bahwa KPK disebutkan telah lama membidik kasus yang menyeret Gus Yaqut, meskipun hingga saat ini belum terlihat progres penanganan yang konkret dari lembaga antirasuah tersebut.
Artikel Terkait
Gibran Rakabuming Bebaskan Visa Indonesia-Afrika Selatan, Pidato Viral Disoroti
Krisis di PBNU: Gus Yahya Didesak Mundur Rais Aam, Ini 3 Poin Tuduhan dan Tenggat Waktunya
Maam Taplo, Anggota KKB Pembunuh Nakes di Kiwirok, Ditangkap di Keerom
PSI Gagal 2 Kali Jual Nama Jokowi, Ini Strategi 2029 & Janji Eks Presiden