Tak hanya di film, Mimi juga aktif di teater. Pada 3 Januari 1958, ia membintangi sandiwara bahasa Inggris "Because of Dance" produksi Juliam Bros bersama Wahid Chan.
Di era 1960-an, ia masih aktif membintangi film seperti 50 Megaton (1961) dan Si Kembar (1961). Dalam film Si Kembar, ia menunjukkan bakat menyanyinya sebagai pesinden, membawakan lagu "Kerita Bakti". Film terakhir yang dibintanginya adalah B-29 (1968).
Kehidupan Pribadi Mimi Mariani
Mimi Mariani dikenal dengan penampilannya yang berkharisma Eropa dan logat bahasa yang khas. Dengan tinggi badan 162 cm dan berat 48 kg, ia lebih menyukai peran drama. Dalam kesehariannya, ia gemar mengenakan gaun dan mengidolakan bintang Hollywood Stewart Granger dan Jean Simmons.
Pernikahan dan Keluarga
Kehidupan rumah tangga Mimi Mariani penlik warna. Ia menikah sebanyak empat kali:
- Roda (1950): Pernikahan pertama ini memberikannya seorang putra, Raymond Roda, sebelum akhirnya berpisah.
- Turino Djunaedy (1955): Menikah dengan rekan aktingnya di film Sri Asih. Pernikahan ini berakhir pada 1958.
- Mikel: Pernikahan ketiganya juga berakhir dengan perceraian.
- Semiarto Suharto (1961): Pernikahan terakhirnya dengan seorang pengusaha pemilik Apotek Titi Murni ini bertahan hingga akhir hayatnya. Dari pernikahan ini, ia dikaruniai tiga anak: Raden Santoso Sumiarto, Prihartini Suharto, dan Sri Agustina Suharto. Ia pun mengubah namanya menjadi Sumiarto Suharto.
Akhir Hayat Sang Legenda
Pada tahun 1969, Mimi Mariani didiagnosis mengidap kanker payudara. Ia menjalani dua kali operasi, namun kanker kemudian menyebar ke limpa sehingga tidak memungkinkan untuk dioperasi lagi. Setelah menjalani tirah baring selama lima bulan dan seminggu tidak sadarkan diri, Mimi Mariani menghembuskan napas terakhir pada 1 Mei 1971 pukul 14:25 WIB di usia 42 tahun.
Pemakamannya di TPU Karet Bivak pada 2 Mei 1971 dihadiri oleh banyak rekan selebriti era itu, seperti Fifi Young, Sofia Waldy, Wolly Sutinah, W. D. Mochtar, dan lain-lain. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi industri perfilman Indonesia.
Artikel Terkait
Prabowo Tanggung Jawab Penuh Atas Utang Whoosh: PSI Apresiasi Sikap Negarawan
Kerangka Misterius di Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Tunggu Hasil DNA
Hutama Karya KSO Bangun Jalan KSPP Papua Selatan Senilai Rp 4,8 Triliun: Target Rampung 2027
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Korban Diduga Reno dan Farhan