Meski mengaku kadang merasa dongkol dengan kritik yang diterimanya, Prabowo menyatakan bahwa ia selalu menghargai pendapat orang lain dan mencatatnya sebagai bahan evaluasi untuk dirinya.
“Saya suka malam-malam suka buka podcast podcast itu, kadang-kadang dongkol juga ya, apa ini? Tapi saya catat oh oke,” jelasnya.
Filosofi Kepemimpinan Prabowo: Hati Lapang dan Tanpa Dendam
Menurut Presiden Prabowo, seorang pemimpin harus memiliki hati yang lapang dalam menerima setiap masukan. Ia menegaskan bahwa kritik adalah bagian penting dari proses untuk memperbaiki diri dan mencegah terulangnya kesalahan yang sama di masa depan.
"Dan saya punya filosofi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, tidak boleh diikuti oleh rasa sakit hati, jangan,” tandasnya tegas.
Pernyataan ini semakin mengukuhkan komitmennya untuk memimpin dengan mendengarkan suara rakyat dan menjalankan tugasnya tanpa dibebani rasa dendam.
Artikel Terkait
Stadion Langit NEOM 2034: Fakta Mencengangkan Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia
UU Umrah Mandiri 2025 Dilegalkan, Komnas Haji Beri Peringatan Keras Ini!
Prabowo Buka Suara Soal Kritik: Saya Bukan Pemimpin Otoriter, Saya Dengarkan Podcast yang Mencela Saya
Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas? Pro-Kontra & Sikap PSSI yang Bikin Penasaran