Dominasi China dalam produksi dan pasokan tanah jarang secara global telah memicu kekhawatiran di banyak negara. Sebagai bentuk respons awal, pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump sempat merencanakan penerapan tarif impor tambahan hingga 100 persen untuk produk mineral dari China.
Namun, dinamika terbaru menunjukkan adanya perkembangan positif. Washington dan Beijing dilaporkan telah berhasil menyepakati sebuah kerangka kerja perdagangan yang baru. Kesepakatan ini, yang dicapai pada Minggu lalu, berpotensi menghentikan rencana kenaikan tarif AS sekaligus melonggarkan kontrol ekspor China atas mineral strategis.
Langkah diplomatik ini akan berlanjut dengan pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan tersebut diagendakan berlangsung pada Kamis mendatang, memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Korea Selatan, dimana kedua pihak diharapkan dapat menandatangani kesepakatan perdagangan yang lebih komprehensif.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024