Whoosh Disebut Karya Terbaik Jokowi, Yunarto Kritik Relawan yang 'Kultuskan' Sosok
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali menjadi sorotan. Kali ini, pernyataan relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Whoosh sebagai 'karya terbaik' menuai kritik dari pengamat politik.
Pujian dari Relawan untuk Whoosh
Ketua Umum ProJo (Pro-Jokowi), Budi Arie Setiadi, dengan tegas menyatakan bahwa Whoosh adalah karya terbaik yang membawa manfaat bagi rakyat. Ia bahkan mendorong proyek ini untuk dikembangkan hingga ke Surabaya dan Banyuwangi, meski diakui dibayangi utang yang fantastis, mencapai Rp116 triliun.
Pendapat serupa disampaikan oleh relawan Jokowi lainnya, David Pajung. David menilai Whoosh layak disebut prestisius karena menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat, menyusul China dan Jepang di kawasan Asia.
Kritik Tajam Yunarto Wijaya: Relawan 'Mengkultuskan' Jokowi
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya atau yang akrab disapa Toto, memberikan kritik tajam terhadap pernyataan para relawan tersebut. Menurutnya, pernyataan Whoosh sebagai karya terbaik mencerminkan bahwa relawan telah lama menoleransi kesalahan Jokowi.
Yunarto menyoroti konsep organisasi relawan pendukung yang menurutnya mengindikasikan pengkultusan sosok. Nama "Pro Jokowi" sendiri, dianggapnya fokus pada pemujaan terhadap sosok, bukan penilaian objektif terhadap pencapaian dan prestasi.
Artikel Terkait
Pramono Anung Buka JEF 2025: Kolaborasi & Digitalisasi Pasar Kunci Pacu Ekonomi Jakarta
Zohran Mamdani: Melawan Islamofobia di New York, dari Trauma 9/11 ke Kursi Politik
Kolaborasi Pramono Anung & BI Dongkrak Ekonomi Jakarta: Tumbuh 5,18% Lewat Digitalisasi Pasar
Kadin Dukung Waste to Energy: Solusi Atasi Sampah & Raih Swasembada Energi