GELORA.ME - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, kembali jadi polemik usai disinggung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyani.
Untuk diketahui saja, Bandara Kertajati pernah dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN) dengan pembangunan sejak 2015 hingga 2017 dilakukan menggunakan anggaran APBN melalui Kementerian Perhubungan.
Anggaran ini belum termasuk biaya dari APBD yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk pembebasan lahan.
Setelah melalui proses panjang, Bandara Kertajati resmi beroperasi pada 24 Mei 2018. Proses pembangunan Bandara Kertajati dilaporkan menelan biaya hingga Rp 2,6 triliun.
Saat ini, pengoperasian Bandara Kertajati menjadi tanggung jawab PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
BIJB merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk oleh Pemprov Jawa Barat pada 24 November 2013.
Bandara Kertajati Nombok Rp 60 Miliar Setahun
Dikutip dari Tribun Cirebon, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyoroti kondisi terkini Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang dinilainya belum berjalan optimal.
Bahkan Dedi menyindir Bandara Kertajati kini ibarat "peuteuy selong" yang dalam Bahasa Sunda berarti pohon lamtoro dan sering digunakan untuk menyindir sesuatu yang besar tapi kosong melompong.
"Majalengka ke sananya sudah ada bandara. Padahal sekarang udah berubah jadi peuteuy selong. Kenapa jadi peuteuy selong (Bandara Kertajati sepi)? Kan nggak ada pesawatnya, nggak maju-maju," ujar Dedi Mulyadi di hadapan jajaran Forkopimda dan anggota DPRD Majalengka.
Dedi Mulyadi mengakui, selama tiga bulan menjabat sebagai Gubernur Jabar, ia belum bisa mengambil langkah cepat terhadap kondisi BIJB Kertajati saat ini.
Ia juga mengungkapkan, Pemprov Jabar harus menanggung biaya operasional bandara sebesar Rp 60 miliar per tahun.
Kondisi ini, menurut Dedi, menjadi beban yang perlu dicarikan solusi.
"Kan nombok setiap tahun Rp 60 miliar untuk bandara. Harus bagaimana (solusi Bandara Kertajati sepi)," tanya Dedi.
Apa Upaya Pemerintah Pusat?
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan Bandara Kertajati Majalengka saat ini, guna mendukung konektivitas dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Dudy menyakini kawasan Bandara Kertajati akan berkembang mengingat potensi yang dimiliki bandara tersebut.
"Bandara Kertajati ini memiliki potensi yang bagus. Kami dari Kemenhub akan mendukung segala upaya yang dilakukan untuk mengembangkan bandara Kertajati," ujar Menhub Dudy dalam siaran persnya, pada awal tahun lalu.
Terdapat empat strategi utama dalam pengembangan kawasan Bandara Kertajati.
Pertama adalah dengan mengoptimalkan lahan bandara seluas 1.800 hektar dengan menempatkan fasilitas strategis yang saling terintegrasi melalui satu sistem moda transportasi (APMS).
Area yang akan terintegrasi adalah gedung terminal, mixed use commercial area, e-commece hub, dan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC).
Kedua, mengembangkan fasilitas non aeronautica atau mixed use commercial area yang terletak di tengah kawasan potensial bandara dengan luasan 21,9 hektar.
Fasilitas ini merupakan fasilitas pendukung yang menunjang kegiatan di bandara, seperti hotel, ruang acara kegiatan bisnis (Meetings, Incentives, Conventions and, Exhibitions/MICE), leisure mall, gedung parkir, dan lainnya.
Ketiga, mengembangkan kawasan e-commerce hub sebagai pusat logistik kargo. Kawasan ini memiliki lahan seluas 68,4 hektar dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.
Bandara Kertajati akan meningkatkan aktivitas kargo dengan memberi insentif tarif gudang dan tarif kargo udara / regulated agent (RA), menambah rute dan frekuensi penerbangan, serta memberikan insentif trucking.
Keempat adalah dengan mengembangkan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) di atas lahan seluas 84,2 hektar. Pada KAMC ini terdapat fasilitas perawatan bandara atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).
Berdasarkan data dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, 46 persen pesawat Indonesia masih melakukan kegiatan MRO di luar negeri.
Hal ini menunjukkan adanya peluang pasar untuk mengembangkan fasilitas MRO di Kertajati.
Bandara Kertajati juga akan melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan pergerakan penumpang dan penerbangan.
Di antaranya, dengan melakukan rebranding bandara melalui promosi dan bundling diskon dengan tiket wisata dan hotel, memaksimalkan posisi sebagai bandara pemberangkatan umrah dan haji, serta memberikan insentif kepada maskapai yang membuka rute baru.
Kemenhub akan mengundang maskapai agar membuka rute dan melayani penerbangan secara rutin dari dan menuju Bandara Kertajati.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Jokowi Ngaku KKN Tahun 1985, tapi Dokumen yang Diungkap Bareskrim Tertulis 1983 — Mana yang Benar?
Mahasiswa Aceh Desak Presiden Prabowo Copot Tito Karnavian: Pentolan Geng Solo Biang Kerok Masalah 4 Pulau!
INFO! Fakta Baru Terungkap, Kasmudjo Ternyata Bukan Dosen Pembimbing Skripsi atau Akademik Jokowi
Dukung Iran, Pakistan Serukan Persatuan Muslim Melawan Israel