BI juga mendorong penguatan sektor wisata dan ekonomi kreatif sebagai strategi menumbuhkan konsumsi. Branding wisata kuliner dan religi terus ditingkatkan agar Sumbar lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Anda bisa lihat kuliner seperti rendang dan dendeng, ini harapan kami bisa menjadi branding yang semakin menguat,” kata Andy.
Selain kuliner, destinasi wisata unggulan seperti Mentawai juga menjadi perhatian. Kepulauan Mentawai terkenal dengan ombak bagus untuk selancar dan banyak menarik minat turis Eropa.
"Anda bisa lihat, dominasi wisatawan masih dari Malaysia. Mentawai terkenal dengan ombak yang bagus untuk surfing, banyak turis dari Eropa datang ke sana,” jelasnya.
Tantangan Inflasi di Sumatera Barat
Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Sumbar juga menghadapi tantangan inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumbar sejak awal 2025 tercatat 3,4 persen, angka yang berada di atas rata-rata nasional dan mendekati batas atas target inflasi nasional sebesar 3,5 persen.
“Inflasi Sumatera Barat secara keseluruhan sudah di angka 3,4 (persen), jadi kami sedang berupaya keras untuk bisa menurunkannya,” pungkas Andy.
Artikel Terkait
Nicholas Mjosund Batal Perkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia, Ini Penyebabnya
BNPB Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir Semarang & Grobogan, Begini Caranya
Trump Murka! Ontario Cabut Iklan Reagan yang Picu Pembatalan Perjanjian Dagang
Dana Rp4,1 T Mengendap di Bank, Dedi Mulyadi Didesak Buka-Bukaan: Bunga untuk Siapa?