Suasana padat dan aksi dorong-dorongan terjadi di dalam gerbong KRL khusus perempuan pada jurusan Rangkasbitung–Tanah Abang di pagi hari. Kejadian ini menjadi gambaran nyata kondisi transportasi umum di Jabodetabek yang masih menghadapi tantangan kepadatan penumpang, terutama pada jam berangkat kerja.
Banyak penumpang wanita yang terpaksa memaksakan diri masuk ke dalam gerbong yang sudah penuh agar tidak terlambat bekerja. Keluhan mengenai kenyamanan dan keamanan di gerbong perempuan pun mengemuka, padahal gerbong ini seharusnya menjadi ruang yang aman bagi penumpang wanita.
Minimnya kenyamanan ini disebabkan oleh jadwal KRL yang padat dan waktu tunggu yang relatif lama. Penumpang berharap ada penambahan armada kereta atau peningkatan frekuensi perjalanan, khususnya pada jam sibuk, untuk mengurangi kepadatan dan menghindari penumpang berebut tempat.
Kondisi KRL yang padat ini kembali menyoroti masalah transportasi massal di Jabodetabek yang belum sepenuhnya mampu menampung volume penumpang yang terus bertambah. Diperlukan solusi nyata dari pemerintah dan operator KRL untuk menciptakan layanan transportasi yang lebih aman, nyaman, dan manusiawi bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Waspada! Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Lebat dan Petir Siang hingga Malam
Sidang Etik Mengerikan! Sahroni, Uya Kuya, dan Kawan-kawan Hadapi KPK 29 Oktober 2025
RI-Saudi Sepakat Tingkatkan Layanan Haji Indonesia, Wamen Bahas Komitmen Bersama
Dadan Hindayana Buka Suara: 3 Fakta Kunci di Balik Penutupan 106 Dapur MBG oleh BGN