PKS Desak BPK Audit Investigatif Proyek Kereta Cepat Whoosh, Beban Utang Capai Rp116 Triliun
Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS, Mulyanto, menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh yang disebutkan telah mencapai sekitar Rp116 triliun. Angka ini dikhawatirkan bisa membengkak lebih besar lagi karena belum memasukkan potensi kerugian keuangan negara lainnya yang mungkin timbul.
Mulyanto mengungkapkan bahwa sejak awal, proyek kereta cepat ini telah dikritik karena perhitungan keekonomiannya yang dinilai tidak transparan dan proyeksi pendapatan yang terlalu optimistis. Kenyataannya, setelah beroperasi, proyek Whoosh justru terus mencatatkan kerugian miliaran rupiah setiap bulan, yang pada akhirnya membebani keuangan BUMN, khususnya PT KAI dan konsorsium PSBI.
Sebagai langkah konkret, mantan Anggota DPR periode 2019-2024 ini mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melaksanakan audit investigatif atau Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) terhadap seluruh aspek proyek Kereta Cepat Whoosh. Audit ini dinilai crucial untuk menelusuri penggunaan dana proyek, baik yang bersumber dari pinjaman China Development Bank maupun penyertaan modal negara (PMN).
Artikel Terkait
Luhut Bantah Purbaya Soal Family Office & Utang Kereta Cepat: Tegaskan Tak Ada Permintaan Dana APBN!
Purbaya Heran Uang Pemerintah Numpuk Rp285,6 T di Deposito: Siapa yang Nikmati Bunganya?
Nikita Mirzani Terancam 11 Tahun Penjara, Gugatan Rp 224 Miliar ke Reza Gladys Batal?
Suami Tahu Istri Selingkuh dan Beri Maaf, Tapi Pengkhianatan Diulangi hingga Berakhir Tragis