Mahfud MD Bongkar Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Biaya Indonesia Tiga Kali Lipat dari China
Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, mengungkapkan temuan mengejutkan terkait dugaan markup besar-besaran dalam proyek kereta cepat Whoosh. Dalam channel YouTube resminya, Mahfud membeberkan perbandingan biaya pembangunan yang sangat timpang.
Menurutnya, biaya pembangunan kereta cepat per kilometer di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS. Angka ini sangat kontras dengan biaya di China yang hanya berkisar 17 hingga 18 juta dolar AS per kilometer.
"Naik tiga kali lipat kan? Ini siapa yang naikkan, uangnya ke mana?" tanya Mahfud dalam video yang durasinya lebih dari 20 menit tersebut.
Sejarah Pembiayaan Proyek Whoosh dan Bunga yang Membengkak
Mahfud menjelaskan kronologi pembiayaan proyek. Awalnya, Jepang menawarkan pembiayaan dengan bunga pinjaman sangat rendah, hanya 0,1%. Namun, pemerintah memutuskan beralih ke China dengan bunga 2% yang kemudian membengkak menjadi 3,4%.
Keputusan ini bahkan ditentang oleh Menteri Perhubungan saat itu, Ignasius Jonan, yang menilai proyek ini tidak layak secara ekonomi.
"Pak Jonan bilang tidak visibel, akhirnya malah dipecat," ujar Mahfud, mengutip penuturan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo.
Beban Utang dan Kerugian Negara yang Terus Berlanjut
Yang lebih memprihatinkan, beban utang proyek kereta cepat ini terus membebani negara. Setiap tahun, bunga utangnya mencapai Rp2 triliun, sementara pendapatan dari tiket maksimal hanya Rp1,5 triliun.
"Artinya, negara nombok terus. Kalau begini, rakyat yang dirugikan," tegas Mahfud.
Artikel Terkait
Kepala BNPB Minta Maaf ke Bupati Tapsel: Analisis Lengkap & Respons Banjir Bandang Sumatera
Masyarakat Adat Desak Prabowo Copot Bahlil dan Raja Juli Atas Tambang Ilegal Picu Bencana Sumatera
Gus Ulil Dibombardir Telepon & WA Usai Debat Panas dengan Greenpeace, Apa Isu Wahabisme Lingkungan?
Impor Beras 2025: 364.300 Ton untuk Kebutuhan Khusus & Industri, Kementan Pastikan Tak Ganggu Harga Petani