Meski akun yang digunakan terkait dengan nama "Bjorkanesia," kepastian apakah ini merupakan sosok Bjorka yang dikenal sejak 2022 masih dipertanyakan. Fian mengaku pihaknya belum mengantongi alat bukti yang cukup untuk menghubungkan tersangka dengan aktivitas Bjorka pada tahun-tahun sebelumnya.
Pelaku Kejahatan Siber Sering Menyamarkan Identitas
Fian juga memberikan penjelasan mengenai karakteristik pelaku kejahatan siber. Ia mengatakan, "Apakah itu Bjorka yang 2022, 2020? Kita belum tahu itu, karena memang barang buktinya, alat buktinya untuk menunjukkan hal tersebut, belum kita miliki."
Ia menambahkan bahwa pelaku tindak pidana siber umumnya berusaha mengaburkan identitas dan menghilangkan jejak digital. Hal ini menjadi tantangan dalam proses investigasi untuk membuktikan keterkaitan tersangka dengan kasus-kasus lama.
Artikel Terkait
Masyarakat Adat Desak Prabowo Copot Bahlil dan Raja Juli Atas Tambang Ilegal Picu Bencana Sumatera
Gus Ulil Dibombardir Telepon & WA Usai Debat Panas dengan Greenpeace, Apa Isu Wahabisme Lingkungan?
Impor Beras 2025: 364.300 Ton untuk Kebutuhan Khusus & Industri, Kementan Pastikan Tak Ganggu Harga Petani
Bencana Banjir Sumatra: Alasan Prabowo Belum Tetapkan Status Bencana Nasional