Dalam pidato terakhirnya di Istana Kepresidenan, Boluarte mengakui keputusan Kongres yang sebelumnya juga telah mengangkatnya sebagai presiden pada akhir 2022. Ia menyatakan, "Kongres yang sama kini memutuskan pencopotan saya, dengan segala implikasinya bagi stabilitas demokrasi negara kita."
Penyebab dan Dampak Pemakzulan Boluarte
Boluarte dikenal sebagai salah satu pemimpin paling tidak populer di dunia dengan tingkat dukungan hanya 2-4 persen. Ia dituduh memperkaya diri secara ilegal dan dianggap bertanggung jawab atas tindakan keras aparat terhadap demonstrasi pro-Pedro Castillo, pendahulunya. Namun, dirinya membantah semua tuduhan tersebut.
Pemakzulan ini memperpanjang daftar panjang pergantian kepemimpinan di Peru, yang telah memiliki tujuh presiden sejak 2016. Dukungan partai-partai kanan yang sebelumnya menjadi sekutunya turut mempercepat proses pemakzulan.
Beredar kabar bahwa Boluarte tengah mempertimbangkan untuk mencari suaka ke Kedutaan Ekuador. Sementara tokoh politik Rafael Lopez dan Keiko Fujimori, yang ikut mendukung pencopotan, diperkirakan akan maju dalam pemilu presiden pada April 2026.
Sumber: https://rmol.id/read/2025/10/10/682783/presiden-peru-dina-boluarte-dimakzulkan-
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG