Dituduh Netanyahu Lindungi Hamas, Qatar Beri Balasan Menohok!

- Kamis, 11 September 2025 | 16:40 WIB
Dituduh Netanyahu Lindungi Hamas, Qatar Beri Balasan Menohok!




GELORA.ME - Pemerintah Qatar memberikan balasan menohok atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bahwa Qatar melindungi dan membiayai para pejabat kelompok Hamas


Qatar juga mengecam desakan Netanyahu agar otoritas Qatar mengusir atau mengadili Hamas, jika tidak, Israel sendiri yang akan melakukannya.


Qatar menyebut pernyataan Netanyahu itu "sembrono" dan menyebutnya sebagai "ancaman eksplisit pelanggaran kedaulatan negara di masa mendatang".


Pernyataan Netanyahu itu disampaikan sehari setelah Israel melancarkan serangan yang menargetkan para pejabat Hamas di ibu kota Qatar, Doha pada Selasa (9/9) lalu. 


"Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, kalian usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Karena jika tidak, kami yang akan melakukannya," kata perdana menteri Israel tersebut dalam pidato untuk memperingati serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).


Dalam pidatonya, Netanyahu juga menuduh Qatar melindungi, membiayai Hamas, dan memberikan para pemimpinnya rumah-rumah mewah.


Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam pernyataan Netanyahu tersebut.


"Netanyahu sepenuhnya menyadari bahwa penempatan kantor Hamas terjadi dalam kerangka upaya mediasi Qatar yang diminta oleh Amerika Serikat dan Israel," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan di media sosial X.


"Negosiasi selalu dilakukan secara resmi dan transparan, dengan dukungan internasional dan di hadapan delegasi AS dan Israel. Sindiran Netanyahu bahwa Qatar diam-diam melindungi delegasi Hamas adalah upaya putus asa untuk membenarkan kejahatan yang dikutuk oleh seluruh dunia," imbuh kementerian, dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (11/9/2025).


Qatar, bersama Mesir, telah memediasi perundingan damai antara Hamas dan Israel. 


Qatar memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Doha dapat menggagalkan perundingan tersebut.


"Kami akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami untuk memastikan Netanyahu dimintai pertanggungjawaban dan tindakannya yang sembrono dan tidak bertanggung jawab itu dihentikan," tandas Kementerian Luar Negeri Qatar.


Serangan udara Israel ke Qatar disebut menargetkan pertemuan para pemimpin tinggi Hamas. 


Mereka dikabarkan sedang berkumpul di Doha untuk membahas proposal gencatan senjata sandera baru yang disponsori Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.


Pertemuan tersebut diyakini melibatkan seluruh pimpinan tertinggi Hamas di luar Gaza, termasuk pemimpin unit Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya; Zaher Jabarin, yang memimpin Hamas di Tepi Barat; Muhammad Darwish, ketua Dewan Syura Hamas; dan Khaled Mashaal, ketua Hamas di luar negeri.


Hamas bersikeras bahwa tidak ada tokoh kepemimpinannya yang tewas dalam serangan itu, tetapi lima anggota tingkat bawah tewas, termasuk putra Khalil al-Hayya - pemimpin Hamas untuk Gaza dan negosiator utamanya - serta tiga pengawal dan kepala kantor al-Hayya.


Sumber: Detik

Komentar