Oleh: Tri Wibowo Santoso
DI tengah krisis kepercayaan publik terhadap hukum, rakyat Pati tampil dengan kreativitas yang tak terduga: sachet tolak angin dirangkai jadi kalung, lalu dikalungkan ke wakil rakyat. Sebuah sindiran sederhana, tapi pesannya menghantam keras: lembaga hukum di negeri ini sudah masuk angin.
Kalau KPK lamban, kalau DPRD tak tegas, kalau Kejaksaan sibuk menunda, dan kepolisian menutup mata, maka rakyatlah yang akan menyembuhkan dengan satire.
Tolak angin dalam bentuk kalung itu bukan sekadar lelucon. Itu adalah bahasa politik baru. Murah, mudah dipahami, dan relevan dengan pengalaman sehari-hari semua orang Indonesia. Dan di balik humor itu, ada kemarahan yang nyata.
Artikel Terkait
Survei LSI: Prabowo-Gibran Disorot, Ekonomi Nasional Dapat Rapor Merah di Tahun Pertama
Ki Anom Suroto Wafat: Jejak Sang Maestro Wayang yang Mendunia & Prestasinya
KPK Sita Hasil Kebun Sawit Eks Sekretaris MA Nurhadi Rp1,6 M, Total Capai Rp4,6 Miliar
Pengendara Brio Kabur Usai Isi Bensin di Ciputat, Begini Kronologi Pengejaran Petugas