Heboh Penipuan Video Call Gunakan Deepfake Raffi Ahmad, Modus Baru Kuras Rekening

- Minggu, 24 Agustus 2025 | 22:10 WIB
Heboh Penipuan Video Call Gunakan Deepfake Raffi Ahmad, Modus Baru Kuras Rekening


Era digital membawa kemudahan, namun juga membuka pintu bagi modus kejahatan yang semakin canggih dan sulit dikenali.

Belakangan ini, sebuah modus penipuan baru yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) tengah meresahkan masyarakat.

Kali ini, nama besar selebriti papan atas, Raffi Ahmad, dicatut oleh para penipu untuk menjerat korban melalui panggilan video palsu (deepfake).

Seorang pengguna media sosial baru-baru ini membagikan pengalamannya yang nyaris menjadi korban. Ia menerima sebuah panggilan video dari nomor tak dikenal.

Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Raffi Ahmad muncul di layar ponselnya, menyapa dengan ramah dan bahkan menggunakan sapaan religius untuk membangun kepercayaan.


Dengan senyum yang sangat meyakinkan, sosok Raffi Ahmad versi AI itu memulai percakapannya.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kamu dari daerah mana? Nama kamu siapa? Langsung saja ya, saya tidak punya waktu lama,” ucap sosok tersebut, menciptakan kesan mendesak agar korban tidak punya banyak waktu untuk berpikir.

Tanpa basa-basi, penipu itu langsung mengumumkan kabar gembira palsu.

“Tadi kamu saya undi, ternyata kamu salah satu pemenangnya. Kamu mendapatkan hadiah Rp100 juta dari saya, Raffi Ahmad,” lanjutnya.

Untuk melancarkan aksinya, penipu tidak hanya mengandalkan visual dan suara yang dimiripkan, tetapi juga memainkan manipulasi psikologis.


Nama Raffi Ahmad dicatut modus penipuan melalui video call (Instagram)

Ia menyisipkan nasihat-nasihat religius untuk menumbuhkan rasa percaya dan menepis keraguan korban.

“Saya ucapkan selamat bagi kamu dan semoga hadiah ini bisa bermanfaat dan dapat membantu memenuhi kebutuhan kamu sekeluarga ya. Setelah ini bersyukurnya diperbanyak dan ingat bersedekah harus kamu utamakan jangan sampai lupa ya,” tambah Raffi Ahmad palsu itu.

Ini adalah taktik licik yang dirancang untuk membuat korban merasa diberkati dan lengah.

Setelah korban sepenuhnya percaya, penipu mengarahkan mereka ke tahap selanjutnya, yaitu melanjutkan komunikasi melalui aplikasi WhatsApp.

Di sinilah jebakan sesungguhnya dipasang. Diyakini, melalui chat WhatsApp, penipu akan meminta data pribadi, nomor rekening, atau bahkan meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi untuk mencairkan hadiah fiktif tersebut.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi seluruh masyarakat. Teknologi AI deepfake yang mampu meniru wajah dan suara seseorang kini semakin mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Wajah Raffi Ahmad yang dikenal dermawan sengaja dipilih untuk membuat penipuan ini terlihat lebih nyata.

Kejadian ini membuktikan bahwa kita tidak bisa lagi sepenuhnya percaya pada apa yang kita lihat dan dengar, bahkan dalam sebuah panggilan video.

Verifikasi dan skeptisisme adalah kunci utama untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan siber di era modern ini.

Sumber: suara
Foto: Nama Raffi Ahmad dicatut modus penipuan melalui video call (Instagram)

Komentar